Website Sendiri vs Gabung Marketplace

Kami kadang mendapat pertanyaan seperti ini di netdesain (web solution): “Saya mau berjualan x, apakah saya harus membuat website sendiri, atau ikut marketplace yang ada saja seperti shopee, tokopedia, bukalapak?”.

Masing-masing ada plus minusnya. Kalau kita gabung dengan situs seperti shopee, tokopedia, bukalapak, jd, dll, mereka sudah memiliki sistem yang baik, dan sudah memiliki customer dan branding yang bagus. Jadi setiap hari sudah jutaan orang yang masuk ke situs marketplace tersebut. Selain itu, sistem perhitungan pengiriman (berbagai metode pengiriman), pembayaran (dengan berbagai metode pembayaran dan cicilan), sistem inventory, dll, maka sebagian besar dari masalah penjualan sudah diselesaikan. Dengan digabung dengan fitur free ongkos kirim misalnya, maka akan menjadi keuntungannya sendiri.

Namun demikian ada masalah lain. Misalnya uang yang dibayarkan customer akan disimpan oleh marketplacenya sampai barang sudah diterima dan orang yang menerimanya sudah melakukan approval. Jadi jika dana tersebut dibutuhkan sebagai modal pembuatan produk, makan akan cukup sulit. Lalu yang dijual di marketplace ini rata-rata adalah produk, bukan jasa.

Selain itu adanya persaingan di tempat yang sama. Misalnya kita jualan. kerupuk, jika kerupuk tersebut tidak ada brand, maka bisa dibilang persaingannya benar-benar 1 to 1. Bagaimana produk kita agar ada di atas dan dipilih orang? ada sih jasa-jasa di online store tersebut yang bisa membantu ini. Selain itu bagaimana jika produk sejenis kita sudah pada punya review yang bagus, sudah banyak yang beli, apalagi di kota yang sama dengan kita. Lalu kalau kita promosi ke luaran, bukankah kita promoso nama online storenya? Sudah cape-cape malah yang dapat keuntungan bisa jadi orang lain (beli di orang lain).

Nah kalau menurut kami, kenapa tidak dua-duanya? Jadi punya website, tapi penjualannya bisa melalui marketplace tersebut? Jadi yang dipromosikan kita adalah website kita, sekaligus menangkap customer di luar. Contoh yang baru kami buat:

https://www.cemalcemil.id, jualan makanan cemilan di Bandung.

website ini yang kami promosikan ke teman-teman kami. Ke sosial media kami. Tetapi kami selain di footer dari setiap halaman kami taruh link ke tokopedia toko kami. Di setiap produk juga kami ada link ke produk di tokopedia.

Contoh link di bagian produk:

https://www.cemalcemil.id/product/permen-hacks/

Dari situ jika kita klik maka akan masuk ke halaman tokopedia kita.

Beberapa keuntungan:

  • Kita dapat mempromosikan / branding website kita, tetapi proses penjualannya sendiri bisa menggunakan keuntungan dari marketplace.
  • Kita bisa mengupayakan search engine optimization di halaman google.
  • Kita bisa menggunakan lebih dari satu marketplace yang semuanya bermuara ke website kita.
  • Dengan memiliki website, maka kepercayaan pembeli di marketplace pun meningkat.
  • Kita bisa juga memberikan link yang bagus untuk ke marketplace tersebut. Di contoh di atas kami menggunakan: cemalcemil.id/tokopedia.
  • Kita juga bisa mengukur efektivitas promosi kita dengan website sendiri. Misalnya kita bisa memasangkan google analytics.
  • Kita bisa dengan mudah menampilkan produk unggulan kita, produk baru, produk andalan, dsb di website kita.

Buat teman-teman yang punya pendapat lain, atau memberikan informasi tambahan. Silahkan bisa di kolom komentar.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #180: Innovation in Real Places | Alan Perdana & Deni Yulian

https://www.youtube.com/watch?v=KqK4l0X1KMo

BREED #179: Practice – “Business Model Generation” | Jaha Nababan & Emil F. Yakhya

https://www.youtube.com/watch?v=y2zl9Yp7Dks

BREED #178: Insight – “Managing Crisis” | Buntoro & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=Sc1lq-yUNEM