BREED #89 Never Eat Alone | Arif Setiawan, Dwi Arianto & Matilda H Khalil

Topik: Book Review #89 – “Never Eat Alone” oleh Keith Ferrazzi

Poin-poin:

  • Pembukaan dan Pengantar:
    • Acara book review ini merupakan sesi ke-89 dan telah berlangsung sejak 11 Agustus 2022.
    • Buku yang dibedah berjudul Never Eat Alone karya Keith Ferrazzi.
    • Acara dipandu oleh Matilda Hanifah Halil, seorang moderator muda dan aktif di komunitas BRID.
  • Profil Reviewer:
    • Reviewer adalah Arif Setiawan, co-founder Workout for Working Space, alumni Geofisika ITB 2000, dan pernah bekerja dengan Sandiaga Uno selama 3 tahun.
  • Isi Buku – Never Eat Alone:
    • Buku membahas pentingnya membangun relasi dan jaringan (networking) untuk kesuksesan pribadi dan profesional.
    • Keith Ferrazzi berasal dari keluarga sederhana; ayahnya pekerja baja dan ibunya pembantu rumah tangga.
    • Networking menjadi kunci sukses Ferrazzi sejak usia muda saat bekerja sebagai caddy golf dan membangun relasi dengan elite bisnis.
  • Mindset Utama dalam Networking:
    • Jangan Hitung-hitungan (Don’t Keep Score): Bantu orang tanpa harapan timbal balik langsung.
    • Tentukan Tujuan Hidup: Pilih jaringan sesuai aspirasi karier.
    • Mulai Sebelum Butuh: Bangun relasi sebelum ada kebutuhan.
    • Hubungan Seperti Otot: Harus dilatih dan dijaga secara konsisten.
    • Berani Meminta Bantuan: Jangan malu meminta tolong.
  • Konsep Penting – Gatekeepers:
    • Alih-alih langsung dekati tokoh penting, bangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya (asisten, sekretaris, dll) karena mereka bisa menjadi pintu masuk ke relasi besar.
  • Kutipan Penting:
    • “Your Network is Your Net Worth” – jaringan menentukan nilai seseorang.
    • “Never Eat Alone” juga diamini oleh hadis Nabi, bahwa makan bersama mendatangkan keberkahan.
  • Tanggapan Guest Speaker – Dwi Arianto:
    • Menekankan prinsip “Give and Take”, bukan sebaliknya.
    • Menyampaikan pentingnya kompetensi di atas rata-rata saat membangun relasi di ruang sosial seperti olahraga (golf, sepeda).
    • Memberi contoh pentingnya berani bertanya dan rendah hati saat ingin belajar, bahkan jika hanya mengangkat koper tokoh sukses.
  • Diskusi Lanjutan:
    • Beberapa peserta menanggapi pentingnya menjaga relasi dan tips menghadapi rasa malu dalam membangun koneksi, terutama bagi introvert.
    • Ditekankan pentingnya silaturahmi dan menjaga hubungan meskipun tidak setiap hari berinteraksi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #269: Against Progress | Andi Kuncoro, Akbar Nurdin & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=sf8mY6G62WA

BREED #268: Building A Story Brand 2.0 | Mega Wulandari, Ari Eko P & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=kjZ3L9zJxSQ Topik: Pengantar dan Latar Diskusi Pertemuan Breed ke-268 dengan reviewer Mbak Megah dan komentator Mas Ari. Komunitas banyak membahas buku bisnis, namun juga merambah personal...

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...