
Topik: Review Buku “Chip War” oleh Chris Miller
Poin-poin:
1. Pengantar Buku
- Buku “Chip War” mengulas sejarah dan dinamika persaingan global dalam industri semikonduktor.
- Ditulis oleh Chris Miller, sejarahwan ekonomi, diterbitkan tahun 2022.
- Membahas bagaimana chip menjadi komponen kritis dalam semua aspek kehidupan modern, dari otomotif hingga AI.
2. Latar Belakang Teknologi dan Sejarah
- Perkembangan chip berakar dari kebutuhan militer, misalnya pengembangan komputer untuk sistem senjata presisi sejak Perang Dunia II.
- Transistor menggantikan vacuum tube sebagai revolusi besar dalam elektronik.
- Perusahaan seperti Fairchild Semiconductor, Intel, dan Texas Instruments berkembang dari kebutuhan militer AS.
3. Evolusi Industri dan Rantai Pasok
- Evolusi dari industri berbasis militer ke pasar komersial seperti kalkulator dan Walkman.
- Rantai pasok chip sangat kompleks dan global: desain banyak dilakukan di AS, manufaktur di Taiwan (TSMC), packaging di Singapura dan Filipina, dan mesin lithography dari Belanda (ASML).
4. Aspek Geopolitik
- Persaingan utama kini antara Amerika Serikat dan Tiongkok, terutama dalam kontrol atas teknologi dan rantai pasok chip.
- China belum mampu memproduksi chip paling canggih karena keterbatasan akses teknologi seperti mesin lithografi EUV yang dikendalikan AS dan sekutunya.
- Embargo teknologi dari AS membuat ambisi China membangun supply chain mandiri menjadi sulit tercapai.
5. Perspektif Masa Depan dan Strategi Negara
- AS membangun pabrik chip di Arizona dengan subsidi besar untuk mengurangi ketergantungan pada Taiwan.
- Desainer chip mayoritas masih berbasis di Silicon Valley dan sulit disaingi oleh China.
- Nvidia unggul karena fokus pada parallel computing (GPU) untuk AI dibandingkan Intel yang fokus ke CPU.
- China dianggap terlalu mengandalkan Huawei untuk banyak lini elektronik, berbeda dengan tren global yang lebih spesialis.
6. Relevansi dan Implikasi bagi Indonesia
- Indonesia sempat ditawari pabrik chip oleh Fairchild di 70-an, tapi ditolak karena kebijakan fokus pada padat karya.
- Ada peluang baru di sektor data center karena keunggulan biaya energi dibandingkan Singapura.
- Indonesia perlu berfokus pada pengembangan software, R&D, dan elemen lokal konten dalam elektronik militer.
7. Insight Tambahan dari Narasumber
- Produksi chip makin maju ke node 5nm, 3nm, dan bahkan menuju 2nm, bergantung pada kemampuan mesin lithografi canggih (ASML).
- ASML mengembangkan teknologi EUV selama 20 tahun sebelum sukses secara komersial.
- China berusaha membuat EUV sendiri, namun perlu waktu panjang karena kompleksitas dan biaya.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.