BREED #162: The Art of War | Rois Solihin, Wasis Gunarto & Imam Dermawan

Topik: Diskusi Buku “The Art of War” oleh Sun Tzu – Pertemuan Ke-162 BRID

Poin-poin:

  • Pertemuan ke-162 BRID membahas buku The Art of War oleh Sun Tzu, dimulai dengan pemaparan sejarah kegiatan yang sudah berlangsung sejak 11 Agustus 2020.
  • Buku ini dianggap sebagai salah satu karya strategi militer tertua, namun relevan untuk konteks modern seperti bisnis dan kepemimpinan.
  • Sun Tzu dianggap sebagai filsuf dan jenderal perang dari abad ke-5 SM yang juga memiliki pandangan filosofis dalam setiap ajarannya.
  • Buku terdiri dari 13 bab inti, dengan tambahan 13 bab dari Sun Bin, sepupu atau keturunan Sun Tzu, yang juga membahas strategi perang.
  • Prinsip kunci dari The Art of War:
    • Persiapan matang adalah kunci kemenangan.
    • Kemenangan terbaik adalah tanpa pertempuran.
    • Serang kelemahan musuh dan lindungi kekuatan sendiri.
    • Manfaatkan situasi dan fleksibilitas dalam strategi.
    • Jangan remehkan musuh.
  • Strategi dalam buku ini disampaikan secara puitis dan filosofis, mirip dengan format kitab klasik seperti Al-Hikam.
  • Sun Tzu menekankan pentingnya analisis, evaluasi medan tempur, kekuatan lawan, dan adaptasi strategi sesuai konteks.
  • Strategi perang diartikan juga sebagai strategi bisnis: kenali kekuatan dan kelemahan produk, pilih waktu dan pasar yang tepat.
  • Nilai-nilai universal dalam buku ini seperti menghormati lawan, menghindari kerugian non-kombatan, dan pentingnya kehormatan tetap relevan.
  • Diskusi menyebutkan penerapan strategi Sun Tzu dalam konteks modern seperti bisnis F&B, kompetisi pasar, dan strategi positioning.
  • Buku ini termasuk dalam literatur klasik yang evergreen, namun perlu interpretasi kontekstual agar tidak anakronistik.
  • Diskusi juga membandingkan pemikiran Sun Tzu dengan strategi modern seperti Blue Ocean, Good Strategy Bad Strategy, dan Infinite Game oleh Simon Sinek.
  • Beberapa peserta menilai bahwa prinsip-prinsip Sun Tzu kini menjadi common knowledge di kalangan profesional dan organisasi modern.
  • Penutup diskusi menggarisbawahi bahwa strategi Sun Tzu adalah kombinasi antara filosofi, efisiensi, dan kehormatan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #258: LIFTOFF | Helmi Himawan, Budi Rahardjo & Jaha Nababan

https://www.youtube.com/watch?v=YCL-ISxxiRI Topik: Pembukaan dan Perkenalan Acara Acara diselenggarakan oleh komunitas Breed dalam rangkaian bedah buku ke-258. Moderator: Gilang (sosiolog digital). Reviewer: Fuad Afif Heria (engineer & energy...

BREED #257: The Power of Strangers | Fuad A Herya, Panji Sisdianto & Gilang

https://www.youtube.com/watch?v=ulclyHtsIxQ Topik: Pembukaan Acara Breed 257 Breed telah memasuki minggu ke-257, acara bedah buku rutin. Susunan acara: pembukaan, book review 20 menit, komentar guest 20 menit,...

Style Boleh, Plagiat Jangan? Etika AI dalam Kreativitas (Budi Rahardjo)

AI, Hak Cipta, dan Pertanyaan Etika: Apakah Gaya Bisa Dimiliki? Perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam bidang kreatif, khususnya seni visual dan musik, menimbulkan banyak perdebatan....