
Topik: Diskusi dan Bedah Buku “The Master Algorithm” oleh Pedro Domingos
Pengenalan Acara
- Diskusi ini merupakan bagian dari seri “Beda Buku” ke-52 yang diselenggarakan setiap Rabu secara rutin.
- Buku yang dibahas: The Master Algorithm karya Pedro Domingos.
- Narasumber utama: Budira Harjo (ahli cybersecurity dan technopreneur), Tanti Ruwani (CEO Inamart).
- Moderator: Gatot, menggantikan moderator utama yang berhalangan hadir.
Latar Belakang Buku
- Buku membahas bagaimana algoritma dapat menjadi kekuatan utama dalam pembentukan pengetahuan masa depan.
- Terdapat lima pendekatan utama dalam machine learning yang disebut sebagai “tribes”:
- Symbolists – berbasis logika dan filosofi (algoritma: inverse deduction).
- Connectionists – meniru kerja otak (algoritma: backpropagation).
- Evolutionaries – mengikuti prinsip evolusi biologi (algoritma: genetic programming).
- Bayesians – pendekatan statistik (algoritma: probabilistic inference).
- Analogizers – berdasarkan analogi psikologis (algoritma: support vector machine).
Pemaparan Budira Harjo
- Buku ini dianggap berat dan memerlukan latar belakang teknis untuk memahaminya.
- Beliau menyoroti bahwa saat ini semakin banyak pengetahuan yang dihasilkan oleh komputer, bukan manusia.
- AI memiliki potensi besar namun juga risiko, seperti disampaikan oleh Elon Musk tentang perlunya kontrol terhadap AI.
- Perjalanan sejarah AI dimulai dari era simbolis hingga era deep learning saat ini, dan kemungkinan akan mengalami “musim dingin” (kemunduran) sekitar tahun 2040 jika menemui hambatan baru.
- Ilustrasi cara kerja neural network dan contoh pembelajaran mesin melalui identifikasi gambar kucing vs anjing.
Poin Menarik
- Pengetahuan dapat berasal dari evolusi, pengalaman, dan budaya, namun kini juga banyak dari komputer.
- Anak-anak yang lahir di era sekarang diilustrasikan seakan-akan “lahir dengan colokan USB” karena begitu terhubungnya dengan teknologi.
- AI dan algoritma telah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam rekomendasi pembelian di e-commerce.
- Metafora bahwa manusia menjadi “sopir” dari “mesin AI” yang sebenarnya disusun oleh para engineer.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-