
Topik: Ringkasan Diskusi Buku “Thinking, Fast and Slow” oleh Daniel Kahneman
Pemaparan Isi Buku oleh Pembicara Utama (Mbak Ina):
- Buku ini tidak mudah dibaca; butuh waktu dari 2019 hingga 2021 untuk menyelesaikannya karena isi yang sangat padat dan mendalam.
- Buku membahas dua sistem berpikir manusia:
- Sistem 1: cepat, intuitif, otomatis, emosional, paralel, effortless.
- Sistem 2: lambat, rasional, analitis, logis, serial, penuh usaha (effortful).
- 95% keputusan manusia dikendalikan oleh Sistem 1 (emosional), meski banyak yang mengira dirinya rasional.
- Contoh ilustrasi: soal matematika sederhana memicu Sistem 1, sedangkan soal kompleks memicu Sistem 2.
- Iklan dan strategi politik biasanya menargetkan Sistem 1 untuk menggugah emosi dan asosiasi memori.
- Kutipan penting: “Nothing in life is as important as you think it is while you are thinking about it.”
Diskusi dan Tanggapan Peserta:
- Pak Jarot (praktisi bisnis IT): menegaskan dalam kepemimpinan, Sistem 1 digunakan untuk inisiatif cepat dan inovasi, sedangkan Sistem 2 untuk perhitungan dan keberlanjutan. Disampaikan pula bahwa faktor genetik, pendidikan, dan budaya kerja memengaruhi dominasi sistem berpikir seseorang.
- Bu Oktina (psikolog): menambahkan bahwa walau Sistem 2 hanya 5%, proses menyentuh Sistem 1 melalui branding dan marketing sangat memakan waktu dan biaya. Sistem 1 sangat relevan dalam politik dan perilaku konsumen. Contoh: iklan emosional lebih diingat daripada edukatif.
- Pak Erwin (pengalaman di bidang sales): menjelaskan bahwa reward yang menyentuh emosi (misalnya liburan bersama keluarga) lebih memotivasi dibanding insentif individu.
- Topik pendidikan: metode belajar seharusnya menstimulasi emosi terlebih dahulu agar Sistem 2 teraktivasi, misalnya melalui penggunaan alat bantu belajar, diskusi kelompok, dan pendekatan experiential learning.
- Contoh dalam iklan: branding produk pria tapi ditargetkan ke wanita karena wanita adalah decision-maker rumah tangga.
- Analogi dengan EQ: orang perlu “pause” sebelum bereaksi. Proses berpikir ideal adalah: Feel → Think → Act.
- Terkait birokrasi: bukan masalah ada atau tidaknya, tapi niat dan orientasi pelayanan. Swasta pun punya birokrasi, namun lebih jelas struktur tanggung jawabnya.
Poin Tambahan Menarik:
- Anak-anak cenderung beroperasi lebih dominan dengan Sistem 1 karena masih dalam tahap pembelajaran dan pembentukan asosiasi.
- Pendidikan dan pendekatan kepada anak-anak sebaiknya menggunakan stimulasi emosional positif sebagai fondasi.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-