ADHD, Apa Itu?

Berdasarkan hasil pencarian, berikut adalah rangkuman mengenai ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder):

Definisi

  • ADHD adalah gangguan perkembangan saraf pada anak yang menyebabkan sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif.
  • Gangguan ini berkaitan dengan perkembangan otak yang tidak normal.
  • ADHD terbagi menjadi 3 tipe:
    • Tipe kurang perhatian (inattentive)
    • Tipe hiperaktif-impulsif (hyperactive-impulsive)
    • Tipe campuran

Gejala

  • Sulit memusatkan perhatian
  • Mudah lupa dan kehilangan barang
  • Sering melamun
  • Sulit mengikuti petunjuk
  • Sering lupa mengerjakan tugas
  • Mudah bosan dan beralih ke aktivitas lain
  • Sulit menunggu giliran
  • Hiperaktif, sulit duduk diam
  • Impulsif, bertindak tanpa berpikir panjang
  • Emosi meledak-ledak

Penyebab

  • Faktor genetik
  • Gangguan kimiawi di otak
  • Paparan zat berbahaya saat kehamilan
  • Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah
  • Riwayat cedera otak

Diagnosis

  • Wawancara mendalam
  • Observasi perilaku
  • Tes neuropsikologi
  • Pemeriksaan riwayat kesehatan
  • Gejala sudah ada sebelum usia 12 tahun
  • Gejala berlangsung minimal 6 bulan
  • Mempengaruhi kehidupan sehari-hari

Pengobatan

  • Obat-obatan (methylphenidate, dexamphetamine, dll)
  • Terapi perilaku
  • Konseling psikologis
  • Terapi okupasi
  • Latihan keterampilan sosial

Pencegahan

  • Hindari paparan zat berbahaya saat hamil
  • Kontrol rutin kehamilan dan perkembangan janin
  • Stimulasi otak sejak dini lewat interaksi dan permainan

Demikian rangkuman singkat mengenai ADHD berdasarkan hasil pencarian. Semoga bermanfaat!


Berdasarkan hasil pencarian, berikut adalah rangkuman mengenai cara mendiagnosis ADHD pada anak:

Diagnosis ADHD pada Anak

  • Wawancara medis. Dokter akan mencari tahu riwayat penyakit (baik penyakit turunan ataupun tidak), masalah psikologis, serta perilaku anak di rumah dan sekolah melalui wawancara dengan orang tua dan guru.
  • Observasi perilaku. Psikiater atau psikolog akan mengamati perilaku anak secara langsung untuk melihat apakah ada tanda-tanda ADHD.
  • Tes neuropsikologi. Tes ini menilai fungsi kognitif dan perilaku anak terkait perhatian, impulsivitas, dan aktivitas berlebih.
  • Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan darah, denyut jantung, tekanan darah, berat badan dilakukan untuk memastikan tidak ada kondisi medis lain yang menyebabkan gejala mirip ADHD.
  • Kriteria diagnosis. Gejala harus muncul sebelum usia 12 tahun, menetap minimal 6 bulan, dan mengganggu kehidupan sehari-hari di lebih dari satu lingkungan.
  • Penyingkiran diagnosis lain. Gejala yang muncul bukan disebabkan gangguan mental lain seperti gangguan bipolar atau skizofrenia.

Kesimpulan

Diagnosis ADHD pada anak memerlukan penilaian menyeluruh atas riwayat kesehatan, perilaku, dan fungsi kognitif anak. Diagnosis yang akurat sangat penting agar anak mendapatkan pengobatan dan dukungan yang tepat untuk mengatasi ADHD. Keterlibatan orang tua dan guru juga diperlukan agar informasi yang dikumpulkan lengkap dan objektif.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #180: Innovation in Real Places | Alan Perdana & Deni Yulian

https://www.youtube.com/watch?v=KqK4l0X1KMo

BREED #179: Practice – “Business Model Generation” | Jaha Nababan & Emil F. Yakhya

https://www.youtube.com/watch?v=y2zl9Yp7Dks

BREED #178: Insight – “Managing Crisis” | Buntoro & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=Sc1lq-yUNEM