
Topik: Diskusi Buku “Fooled by Randomness” oleh Nassim Nicholas Taleb
Latar Belakang Diskusi
- Buku ke-251 dalam seri diskusi Breed, setelah sebelumnya membahas buku-buku seperti “Execution”, “The Black Swan”, dan lainnya.
- Reviewer utama: Uda Alan Perdana (praktisi industri energi) dan Dr. Ridhiawan Perwiriatmaja (konsultan dan mantan pejabat publik).
Gagasan Utama Buku
- Banyak kesuksesan dan kegagalan tidak semata karena kemampuan, tapi seringkali karena keberuntungan atau faktor acak (randomness).
- Kita cenderung tertipu oleh data dan narasi dari mereka yang “selamat” (survivorship bias), mengabaikan yang gagal dan tidak terlihat.
Poin-Poin Penting dalam Buku
- Survivorship Bias
- Contoh pesawat tempur Perang Dunia II yang kembali ke pangkalan — titik peluru di tubuh pesawat bukanlah indikator titik lemah karena hanya pesawat yang kembali yang bisa diamati.
- Contoh ekstrem: Sven yang sukses karena bermain Russian Roulette dan selamat, bukan berarti strateginya benar.
- Skewness dan Payoff Asymmetry
- Fokus tidak hanya pada probabilitas tetapi juga pada besar dampaknya (payoff).
- Taleb menyukai strategi dengan kemungkinan kalah kecil namun potensi untung besar, meskipun kalah berulang kali.
- Masalah Black Swan
- Peristiwa langka, tak terduga, namun berdampak besar seperti Black Monday 1987 dan pandemi Covid-19.
- Taleb menyarankan agar selalu “planned for the unexpected” dan tidak bergantung penuh pada data historis.
- Pascal’s Wager dalam Bisnis
- Filosofi Blaise Pascal digunakan untuk strategi bisnis: lebih baik mengambil langkah yang walaupun peluangnya kecil, tapi kalau berhasil dampaknya besar, dan kalau gagal tidak menghancurkan total.
- Market Fool Mentality
- Orang-orang sering merasa sukses karena kemampuan, padahal mungkin karena keberuntungan.
- Ketika gagal, cenderung menyalahkan kondisi luar, bukan introspeksi pada strategi atau keputusan sendiri.
Refleksi dan Diskusi Tambahan
- Buku ini tidak hanya tentang investasi dan pasar, tapi juga refleksi bagaimana kita mengambil keputusan dalam hidup.
- Contoh kasus nyata: pengalaman di industri BUMN dan kasus hukum yang bisa jadi mencerminkan bias dan ketidakseimbangan risiko-keuntungan karena perubahan rezim atau kebijakan.
- Analogi golf dan peluang hole-in-one juga digunakan untuk menjelaskan interaksi antara skill dan keberuntungan.
Kesimpulan
- Taleb mendorong pembacanya untuk selalu menyadari peran keberuntungan, menghindari overconfidence, dan menyiapkan diri menghadapi ketidakpastian (volatility).
- Konsep anti-fragile menjadi arah lanjutan pemikiran Taleb — yaitu bukan hanya tahan banting, tapi justru berkembang dalam tekanan dan ketidakpastian.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-