BREED #251: Fooled by Randomness | Alan Perdana, Widhyawan Prawiraatmadja & Deni Yulian

Topik: Diskusi Buku “Fooled by Randomness” oleh Nassim Nicholas Taleb

Latar Belakang Diskusi

  • Buku ke-251 dalam seri diskusi Breed, setelah sebelumnya membahas buku-buku seperti “Execution”, “The Black Swan”, dan lainnya.
  • Reviewer utama: Uda Alan Perdana (praktisi industri energi) dan Dr. Ridhiawan Perwiriatmaja (konsultan dan mantan pejabat publik).

Gagasan Utama Buku

  • Banyak kesuksesan dan kegagalan tidak semata karena kemampuan, tapi seringkali karena keberuntungan atau faktor acak (randomness).
  • Kita cenderung tertipu oleh data dan narasi dari mereka yang “selamat” (survivorship bias), mengabaikan yang gagal dan tidak terlihat.

Poin-Poin Penting dalam Buku

  1. Survivorship Bias
    • Contoh pesawat tempur Perang Dunia II yang kembali ke pangkalan — titik peluru di tubuh pesawat bukanlah indikator titik lemah karena hanya pesawat yang kembali yang bisa diamati.
    • Contoh ekstrem: Sven yang sukses karena bermain Russian Roulette dan selamat, bukan berarti strateginya benar.
  2. Skewness dan Payoff Asymmetry
    • Fokus tidak hanya pada probabilitas tetapi juga pada besar dampaknya (payoff).
    • Taleb menyukai strategi dengan kemungkinan kalah kecil namun potensi untung besar, meskipun kalah berulang kali.
  3. Masalah Black Swan
    • Peristiwa langka, tak terduga, namun berdampak besar seperti Black Monday 1987 dan pandemi Covid-19.
    • Taleb menyarankan agar selalu “planned for the unexpected” dan tidak bergantung penuh pada data historis.
  4. Pascal’s Wager dalam Bisnis
    • Filosofi Blaise Pascal digunakan untuk strategi bisnis: lebih baik mengambil langkah yang walaupun peluangnya kecil, tapi kalau berhasil dampaknya besar, dan kalau gagal tidak menghancurkan total.
  5. Market Fool Mentality
    • Orang-orang sering merasa sukses karena kemampuan, padahal mungkin karena keberuntungan.
    • Ketika gagal, cenderung menyalahkan kondisi luar, bukan introspeksi pada strategi atau keputusan sendiri.

Refleksi dan Diskusi Tambahan

  • Buku ini tidak hanya tentang investasi dan pasar, tapi juga refleksi bagaimana kita mengambil keputusan dalam hidup.
  • Contoh kasus nyata: pengalaman di industri BUMN dan kasus hukum yang bisa jadi mencerminkan bias dan ketidakseimbangan risiko-keuntungan karena perubahan rezim atau kebijakan.
  • Analogi golf dan peluang hole-in-one juga digunakan untuk menjelaskan interaksi antara skill dan keberuntungan.

Kesimpulan

  • Taleb mendorong pembacanya untuk selalu menyadari peran keberuntungan, menghindari overconfidence, dan menyiapkan diri menghadapi ketidakpastian (volatility).
  • Konsep anti-fragile menjadi arah lanjutan pemikiran Taleb — yaitu bukan hanya tahan banting, tapi justru berkembang dalam tekanan dan ketidakpastian.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Kenapa Bahasa Indonesia Adalah Skill Karier Termahalmu? – Ivan Lanin –

Siap. Ini versi bersih tanpa tautan/citation—siap copas ke blog: Dari Kode ke Kata: Percakapan tentang Karier, Bahasa, & Cara “Berteman” dengan AI Bagaimana seseorang bisa berpindah...

What if Chromebooks Just Worked—Offline?

What if Chromebooks Just Worked—Offline? Bayangin semua Chromebook di kelas jalan tanpa internet: dokumen, coding, video pembelajaran, sampai perpustakaan lokal—cukup sambung ke server di sekolah. Tonton...

A: BREED #264: Change the Box | Emil F Yakhya, Agung Aswamedha & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=Xhs_z-Qasas Topik: Buku Change the Box karya John Spencer Taylor Poin-poin: Buku ini membahas disiplin dalam inovasi, dengan gagasan utama bahwa inovasi lahir dari batasan (constraint),...