BREED #232: The Diary of a CEO | Gatot Widayanto, Emil F Yakhya & Fuad A. Herya

Topik: Review Buku The Diary of a CEO oleh Steven Bartlett

Poin-poin:

  • Buku ini ditulis oleh Steven Bartlett, pendiri Social Chain, dan dikenal melalui podcast-nya yang sangat populer. Reviewer menekankan bahwa pendekatan buku ini sangat praktis, personal, dan tidak berbasis framework manajemen yang kompleks.
  • Tiga tema utama yang dibahas:
    1. Kejujuran dalam kesuksesan dan kegagalan: Buku ini mengangkat pentingnya menerima dan menceritakan kegagalan sebagai bagian dari proses tumbuh. Contoh hukum yang dibahas adalah “You are not designed to be happy” dan “Trust is the most important asset”.
    2. Pentingnya mindset dan kebiasaan dalam kepemimpinan: Bartlett menekankan pentingnya resiliensi, mengambil risiko, dan menjadikan ketakutan sebagai kompas arah. Contoh hukum yang dibahas: “If you don’t believe in yourself, no one will” dan “Fear and stress are guidance”.
    3. Strategi bisnis berfokus pada manusia: Menurut Bartlett, inti dari bisnis bukanlah produk, melainkan orang. Tim yang sukses dibangun bukan dari orang terbaik, tapi dari orang yang tepat. Contoh hukum: “Business is people” dan “Great teams are built with the right people”.
  • Buku ini terdiri dari 33 hukum yang dibagi dalam 4 pilar: Self, Storytelling, Philosophy, dan Team. Beberapa highlight:
    • Kita harus memimpin dengan teladan, termasuk dari hal kecil seperti berolahraga atau memahami AI sebelum menyuruh tim.
    • Storytelling dianggap sebagai alat paling ampuh dalam membangun produk, pengaruh, dan budaya perusahaan.
    • Filosofi kepemimpinan ala Bartlett mirip dengan Steve Jobs atau Elon Musk yang fokus pada detail kecil yang penting.
    • Dalam membentuk tim, kecocokan nilai dan visi lebih penting daripada keterampilan atau pengalaman.
  • Review dilengkapi dengan contoh-contoh dari tokoh seperti Elon Musk, Oprah Winfrey, Richard Branson (yang hanya bisa tambah-kurang tapi tetap sukses), hingga Aaron Ralston (kisah amputasi tangan dalam “127 Hours”) untuk menggambarkan ketangguhan mental.
  • Catatan menarik: Bartlett percaya perusahaan harus memiliki cult-like mentality, di mana anggota tim percaya kuat pada misi perusahaan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan – KokBisa

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan - KokBisa Bagaimana rasanya memulai karier tanpa digaji, hanya bermodalkan semangat dan kamera dari rumah?Enrico...

BREED #255: The World for Sale | Dadan Ramdani, Alan Perdana & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=iq1IdVgKkU0 Topik: Review Buku “The World for Sale” karya Javier Blas & Jack Farchy Poin-poin: Acara Breed ke-255 membahas buku “The World for Sale” yang mengungkap...

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...