
Topik: Buku “Rapport: The Four Ways to Read People” oleh Lauren & Emily Alison
Poin-poin:
- Buku ini membahas pentingnya membangun hubungan (rapport) dalam komunikasi, bahkan dalam konteks ekstrem seperti interogasi kriminal.
- Rapport dipahami sebagai hubungan yang harmonis, saling pengertian, dan empatik antara dua pihak.
- Komunikasi berbasis rapport lebih efektif dalam menggali informasi daripada pendekatan manipulatif seperti penyiksaan.
- Didasarkan pada pengalaman 30 tahun penulis di bidang forensik psikologi, termasuk 2000 jam interogasi teroris.
- Empat fondasi dalam membangun rapport:
- Anesti (Kejujuran) – menyampaikan pesan langsung, jujur, dan mengendalikan emosi.
- Empati – memahami sudut pandang orang lain tanpa menjadikannya ajang kompetisi.
- Otonomi – menghargai pilihan dan kebebasan orang lain untuk membuat keputusan sendiri.
- Refleksi – mendengarkan secara aktif, mengulang esensi pesan untuk menunjukkan pemahaman.
- Teknik tambahan: SONAR (Simple, On the one hand, No arguing, Affirmation, Reframing) sebagai pola komunikasi reflektif.
- Buku ini juga membahas 4 gaya komunikasi dasar:
- T-Rex – untuk menghadapi konfrontasi, jujur dan langsung tanpa menyerang.
- Mouse – untuk menunjukkan kerendahan hati, menyerah dengan tetap percaya diri.
- Lion – untuk memimpin dengan kejelasan dan dukungan tanpa otoriter.
- Monkey – untuk membangun kerja sama, kehangatan, dan kebersamaan dengan batas sehat.
- Ditekankan pentingnya meaningful relationship yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
- Penutup menyoroti bahwa membangun rapport adalah skill yang bisa dilatih dan digunakan dalam berbagai konteks, dari rumah hingga dunia profesional dan ekstrem sekalipun.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.