
Topik: Diskusi Buku “Barokah Effect” oleh Muhammad Faris
Poin-poin:
- Buku ini dibahas dalam forum BRID edisi ke-201 sebagai bagian dari rangkaian refleksi spiritual dalam kehidupan profesional, khususnya bisnis.
- Buku menyoroti perbedaan antara hustle culture (kerja tanpa henti demi produktivitas kuantitatif) dengan barokah culture (produktivitas dengan keberkahan dan makna).
- Muhammad Faris, penulisnya, dikenal sebagai “Abu Productive”, aktif dalam komunitas The Productive Muslim, dan menggabungkan nilai-nilai Islam dengan ilmu manajemen modern.
- Buku ini mengusung konsep coefficient B, yaitu barokah sebagai pengali spiritual terhadap energi, fokus, dan waktu. Rumus produktivitasnya menjadi: barokah × energi × barokah × fokus × barokah × waktu = barokah outcomes.
- Perbedaan antara output (kuantitas, terbatas, jangka pendek) dan outcomes (kualitas, tidak terlihat, jangka panjang) dibahas secara mendalam.
- Buku menawarkan alternatif budaya kerja yang purpose driven, bukan profit driven, sehingga lebih berorientasi pada keberlanjutan dan kebermanfaatan.
- Disoroti juga ritual barokah dalam kehidupan dan bisnis, seperti bersedekah, berdoa, berilmu yang bermanfaat, kejujuran, kesabaran, dan kerendahan hati.
- Gaya hidup barokah diposisikan sebagai antitesis terhadap gaya hidup materialistik dan terjebak dalam pencapaian semu.
- Buku ini merekomendasikan pendekatan “gardener” (fleksibel, penuh kasih, sabar terhadap hasil) dibanding “carpenter” (rigid dan terkontrol), dalam menjalani hidup dan berbisnis.
- Pentingnya adab dalam berbisnis dan hidup ditegaskan, bahwa ilmu dan usaha harus diawali dengan etika dan nilai spiritual.
- Buku sangat direkomendasikan untuk para profesional, aktivis, dosen, pebisnis, hingga orang tua yang ingin menjalani kehidupan yang lebih bermakna, seimbang antara dunia dan akhirat.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.