BREED #193: Marketing Clinic | Satya Aditya, Deswara Aulia & Ari Eko Prasethio

Topik: Branding dan Personal Branding dalam Era Digital

Poin-poin:

  • Pembukaan dan Perkenalan
    • Breed 193 adalah forum diskusi mingguan yang biasanya membahas buku, namun kali ini menghadirkan dua pembicara tamu: Pak Satya Adiwibowo dan Pak Ades Aulia.
    • Moderator: Hareiko, seorang praktisi digital marketing di Baleno.com.
  • Sesi 1 – Branding oleh Pak Satya Adiwibowo
    • Branding kini dianggap lebih penting dari sekadar marketing karena melibatkan emosi dan persepsi konsumen.
    • Tidak ada pembelian yang sepenuhnya rasional; semua dipengaruhi oleh brand.
    • Contoh kekuatan brand: Apple, Toyota, Starbucks, dan Coca-Cola, yang menciptakan persepsi nilai dan loyalitas tinggi.
    • Brand bukan hanya logo, tapi juga pengalaman pelanggan, konsistensi, dan misi.
    • Brand equity adalah nilai tambah dari merek, dibandingkan produk serupa tanpa brand kuat.
    • Pentingnya positioning, konsistensi komunikasi, serta agility dalam menyesuaikan pasar.
    • Strategi brand shortcut: contoh KFC (menghilangkan kata “fried”), HSBC, Teh Kotak, Teh Gelas, dan Teh Pucuk yang merebut pasar lewat citra dan persepsi.
    • Brand kuat memungkinkan harga lebih tinggi, loyalitas konsumen, dan daya saing terhadap kompetitor.
  • Sesi 2 – Personal Branding oleh Pak Ades Aulia
    • Fokus pada branding personal, terutama bagi profesional dan akademisi.
    • Pengalaman Ades di industri animasi internasional, serta integrasi AI dan VR dalam branding.
    • Membantu tokoh seperti Dr. Ali Akbar (arkeolog UI) dan Prof. Wiwandari (perencana kota Undip) membangun personal brand dengan konten visual berbasis AI.
    • Personal branding penting untuk membangun kredibilitas, memperluas pengaruh, dan membuka peluang kolaborasi atau monetisasi.
    • Banyak kliennya adalah profesional usia 50-an ke atas yang ingin membangun legacy atau mempersiapkan masa pensiun dengan tetap aktif dan berkontribusi.
    • Branding tidak bisa hanya didelegasikan ke agensi sebagai pembuat konten; harus menjadi mitra pengembangan bisnis yang memahami value klien.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan – KokBisa

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan - KokBisa Bagaimana rasanya memulai karier tanpa digaji, hanya bermodalkan semangat dan kamera dari rumah?Enrico...

BREED #255: The World for Sale | Dadan Ramdani, Alan Perdana & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=iq1IdVgKkU0 Topik: Review Buku “The World for Sale” karya Javier Blas & Jack Farchy Poin-poin: Acara Breed ke-255 membahas buku “The World for Sale” yang mengungkap...

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...