
Topik: Diskusi Buku Homo Deus oleh Yuval Noah Harari (Breed ke-177)
Poin-poin:
- Buku Homo Deus membahas prediksi masa depan manusia yang akan berevolusi dari Homo Sapiens menjadi Homo Deus, manusia yang “berperan sebagai Tuhan”.
- Harari mengemukakan bahwa emosi dan kesadaran manusia hanyalah algoritma, serta memperkenalkan konsep bahwa manusia adalah makhluk algoritmik.
- Buku ini menyampaikan bahwa jiwa (soul) tidak ada, dan keberhasilan manusia bukan karena jiwa, tapi karena kemampuan berkoordinasi dalam skala besar melalui intersubjective reality.
- Intersubjective reality memungkinkan manusia meyakini konsep-konsep abstrak seperti negara, agama, dan uang, yang membedakan manusia dari spesies lain.
- Evolusi makna hidup dari makhluk spiritual ke arah humanisme, di mana manusia menjadi pusat makna dan sumber kebenaran.
- Humanisme berkembang menjadi liberal humanism, yang menekankan kebebasan dan perasaan individu, namun mulai ditantang oleh perkembangan AI dan big data.
- Harari memprediksi bahwa liberalisme akan digantikan oleh dua ide besar baru: techno-humanism (manusia yang terintegrasi dengan teknologi) dan dataism (sistem yang menjadikan data sebagai pusat).
- Dalam dataism, aliran data menjadi hal yang sakral dan kebebasan data menjadi tujuan utama.
- Kemampuan AI dalam mengenali pola dan membuat keputusan menantang gagasan free will atau kehendak bebas manusia.
- Dimas, sebagai pembahas utama, menekankan bahwa banyak prediksi Harari pada 2016 sudah terealisasi di 2024, misalnya AI dalam sistem deteksi medis dan self-driving cars.
- Diskusi menyentuh kritik terhadap Harari yang dianggap terlalu antromorfis terhadap AI (menganggap AI akan berkembang menyerupai manusia).
- Dimas juga menyampaikan dua jalur masa depan: teknologi memperkuat manusia (techno-humanism) dan sistem berbasis data sepenuhnya (data religion/dataism).
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-