BREED #161: The Power of Giving Away Power | Muhammad Fadhil A. , Bambang Pramujo & Mega Wulandari

Topik: Ringkasan Diskusi Buku “The Power of Giving Away Power” oleh Matthew Barzun

Poin-poin:

  • Konsep Utama Buku
    • Gagasan utama: kekuatan justru bisa muncul ketika seorang pemimpin “melepaskan” kekuasaan.
    • Konsep dua paradigma: piramida (hierarkis, top-down) dan konstelasi (kerja sama, saling terhubung).
    • Konstelasi mendorong kolaborasi dan interdependensi, bukan sekadar independensi.
  • Metafora dan Ilustrasi
    • Lambang negara AS: sisi depan burung botak (konstelasi), sisi belakang piramida.
    • Wikipedia vs. Ensiklopedia tradisional (misal Encarta): keberhasilan Wikipedia karena kolaborasi terbuka (konstelasi), bukan karena digital semata.
  • Paradigma Baru dalam Kepemimpinan
    • Kritik terhadap sistem top-down dan bahkan bottom-up yang tetap hierarkis.
    • Alternatif: co-creation dan dialog kolektif sebagai bentuk baru kepemimpinan.
    • Pentingnya bertanya bukan “apa lawan menang”, tapi “apa lawan menang dan kalah”, yaitu opsi seperti kompromi atau co-creation.
  • Meeting dan Keputusan Kolektif
    • Outcome meeting yang buruk: ide sendiri yang dominan, menyerah, atau kompromi setengah-setengah.
    • Outcome ideal: kolaborasi menghasilkan solusi baru dari kombinasi ide.
    • Leadership seharusnya memfasilitasi ruang aman dan terbuka untuk co-creation.
  • Leadership sebagai Kolaborasi
    • Leadership digambarkan seperti komedi: tidak cukup hanya dilakukan, harus bisa diterima audiens (komunikasi penting).
    • Bukan soal “menolong” tim, tapi “bekerja bersama” mencapai tujuan bersama.
  • Tanggapan Pak Bambang (Praktisi & Komisaris WIKA)
    • Memperjelas konsep “power” dalam leadership: positional power (jabatan) vs. personal power (keahlian).
    • Barzun menekankan pentingnya “expert power” yang diberikan kepada tim, bukan sekadar struktur formal.
    • Judul seharusnya bisa jadi “Collaboration”, namun judul asli lebih menjual.
    • Kolaborasi efektif butuh kepercayaan (trust), feedback, dan komunikasi yang berkelanjutan.
  • Pengalaman Lapangan
    • Dalam proyek EPC (Engineering, Procurement, Construction), kesuksesan butuh lintas divisi kolaborasi tinggi.
    • Ego sektoral menjadi hambatan besar jika tidak dikelola.
    • Peran leader adalah menciptakan trust dan lingkungan yang aman secara psikologis.
  • Kunci Sukses Kolaborasi
    • Trust terdiri dari: integritas, niat baik, kompetensi, dan hasil (track record).
    • Lingkungan kolaboratif harus mendukung komunikasi terbuka, active listening, dan pembagian objektif bersama.
    • Pertemuan bukan sekadar formalitas, tetapi ruang untuk menyatukan gagasan dan menyelesaikan masalah bersama.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #266: The Money Ladder| Firman Elhakim, Sofyandi Sedar & Gilang P Anugrah

https://www.youtube.com/watch?v=oGlrjJkqeEw Topik: Pembahasan Buku The Money Leader karya Frankling & Sante (Breed Episode 266) Poin-poin Buku The Money Leader dibahas dalam edisi ke-266 dari sesi mingguan. Buku...

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? (Budi Rahardjo)

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? Di era di mana teknologi berkembang begitu cepat, batas antara fakta dan rekayasa semakin...

Perjalanan Pak Budi Rahardjo dan AI

https://www.youtube.com/watch?v=VkK_m3UeJp8 Dari Computer Vision hingga Generative AI: Perjalanan Panjang Pak Budi di Dunia Artificial Intelligence Dalam video kali ini, kita diajak menyelami kisah inspiratif Pak...