BREED #141: Quiet | Hanung T Martanto, Harbun G Subekti & Addy Kurnia

Topik: Bedah Buku “Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking” oleh Susan Cain

Poin-poin:

  • BRID adalah forum diskusi buku mingguan yang telah mencapai pertemuan ke-141, dengan partisipasi aktif dan anggota yang terus bertambah.
  • Buku “Quiet” mengangkat potensi dan kekuatan orang-orang introvert yang seringkali tersisih dalam budaya yang memuja ekstroversi, terutama di masyarakat seperti Amerika.
  • Susan Cain menulis buku ini berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai pengacara introvert dan ingin mengubah cara pandang dunia terhadap introvert.
  • Buku ini menjelaskan bahwa introvert dan ekstrovert memiliki sistem operasi otak yang berbeda, sehingga pola komunikasi dan cara pandang mereka pun berbeda.
  • Introvert cenderung lebih hemat energi dalam interaksi sosial, lebih suka menyendiri, dan proses berpikir yang mendalam, namun bukan berarti anti-sosial atau pemalu.
  • Perbedaan antara introvert dan ekstrovert seharusnya menjadi kekuatan kolaborasi, seperti contoh pasangan Steve Jobs dan Steve Wozniak, Bill Gates dan Paul Allen, dan lainnya.
  • Dalam tim, kombinasi keduanya menciptakan keseimbangan antara ide dan eksekusi, antara pemikiran mendalam dan energi sosial.
  • Reviewer Hanung menekankan bahwa memahami karakter introvert membantu dalam kehidupan sosial, profesional, bahkan dalam mendidik anak.
  • Disarankan untuk tidak memaksa introvert menjadi ekstrovert, namun dorong mereka untuk sedikit “melar” dari zona nyaman untuk berkembang, tanpa memaksakan perubahan karakter.
  • Guest speaker Harbun Gandhi menambahkan bahwa buku ini membantu banyak orang memahami dan menerima diri sendiri sebagai introvert.
  • Harbun awalnya mengira dirinya ekstrovert, namun hasil tes di buku ini menunjukkan bahwa ia adalah introvert murni (19 dari 20 pertanyaan menjawab “yes”).
  • Buku ini memberikan motivasi bagi introvert untuk bangga atas dirinya dan tetap bisa sukses tanpa harus berubah menjadi ekstrovert.
  • Buku juga menekankan pentingnya memperlakukan introvert dan ekstrovert dengan cara berbeda sesuai kebutuhan dan potensi mereka.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...

Frugal IoT: Teknologi Cerdas, Biaya Hemat, Manfaat Besar

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang paling cepat berkembang. Tak hanya untuk perusahaan besar, kini IoT...