BREED #138: Quit | M. Ghazali, Nathalie Indry & Inayati Khaerennisaa

Topik: Pembukaan dan Kegiatan Breed ke-138

  • Breed kembali aktif setelah dua minggu libur, dengan jadwal Rabu malam pukul 19.30.
  • Telah membahas 138 buku dari berbagai kategori: strategi, marketing, leadership, personal improvement, dsb.
  • Buku pekan ini adalah Quit: The Power of Knowing When to Walk Away oleh Annie Duke.
  • Jadwal Breed sudah penuh hingga 30 Agustus, bertepatan dengan ulang tahun ke-3 komunitas.
  • Pembicara: Pak Ghazali sebagai reviewer utama, Mbak Natali Indri sebagai guest reviewer.
  • Moderator: Mbak Inah Yati Hayri Nisa, learning & development specialist dan dosen Atma Jaya.

Topik: Isi Buku “Quit” oleh Annie Duke

  • Buku membahas pentingnya tahu kapan harus berhenti (quit) dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Penulis adalah mantan pemain poker profesional dan pakar decision making berbasis psikologi kognitif.
  • Pengambilan keputusan tidak harus selalu bertahan; berhenti pada waktu yang tepat bisa lebih strategis.
  • Kisah Muhammad Ali dijadikan contoh bagaimana kegagalan berhenti pada waktu yang tepat dapat berdampak negatif jangka panjang.
  • Dalam bisnis, keputusan quit bisa sangat penting, misalnya dalam proyek Google X seperti mobil self-driving.
  • Buku ini menantang glorifikasi budaya “pantang menyerah” dan memberi ruang bahwa quit bukan tanda kelemahan.

Topik: Perspektif Reviewer (Pak Ghazali dan Mbak Natali)

  • Pak Ghazali berbagi pengalaman pribadi tentang keputusan quit demi keluarga, dan refleksi atas perjalanan kariernya.
  • Mbak Natali membandingkan buku ini dengan “Think Again” dan “The Art of Thinking Clearly”; efeknya membuat pembaca merefleksikan ulang definisi “berhenti”.
  • Buku ini disukai oleh para profesional usia 30–40an karena relevan dengan dilema karier, seperti kapan waktu tepat untuk resign.
  • Disarankan membuat “pagar keputusan” (decision boundaries) agar tahu kapan waktu objektif untuk quit.

Topik: Pesan Utama Buku

  • Berhenti tidak selalu buruk; bisa menjadi langkah strategis menuju kehidupan yang lebih baik.
  • Kunci: mengetahui kapan harus terus maju dan kapan harus berhenti.
  • Pertimbangan utama adalah nilai harapan ke depan—jika harapan positif di tempat baru lebih tinggi dari saat ini, maka quit bisa jadi keputusan terbaik.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #272: The Corporation in The 21st Century | GWidayanto, Jaha Nababan, Ningky M & Deni Yulian

https://www.youtube.com/watch?v=cPs_YYZDBFM Topik: Diskusi Buku “The Corporation in the 21st Century” – Breed #272 1. Latar Belakang Diskusi Breed telah membahas ratusan buku lintas topik, dari strategi,...

BREED #271: The Hard Thing About Hard Things | Army Alghifari & Alan Perdana

https://www.youtube.com/watch?v=z8Do7wHvMCE Topik: Pembukaan dan Pengantar Diskusi Penjelasan tentang komunitas Breed sebagai tempat membaca dan ngobrol buku bersama. Fokus Breed bukan hanya memahami isi buku, tetapi menguji...

Belajar Sains Lebih Interaktif dengan Fitur Dynamic View di Gemini

https://www.youtube.com/watch?v=rR-Zy9HE8TA Perkembangan teknologi AI terus menghadirkan cara baru untuk belajar, dan salah satu inovasi menarik yang saya coba baru-baru ini adalah fitur Dynamic View...