BREED #137: Stolen Focus | Iwan Kusworo, Aat Indrawati, Fanny Herdina & Deni Yulian

Topik: Diskusi Buku “Stolen Focus” oleh Johann Hari

  • Acara rutin mingguan Breed membahas buku “Stolen Focus” dengan moderator Mas Denny Julian, reviewer Pak Iwan Kusworo, serta dua narasumber psikolog: Bu Aad dan Bu Fani.
  • Buku “Stolen Focus” membahas fenomena menurunnya kemampuan fokus manusia modern akibat lingkungan digital dan sosial yang kompleks.
  • Johan Hari sebagai penulis melakukan eksperimen pribadi hidup tanpa smartphone selama 3 bulan demi merasakan kembali fokus alami.
  • Rata-rata durasi fokus manusia saat ini hanya sekitar 3 menit; untuk kembali ke tingkat fokus semula dibutuhkan 23 menit.
  • Ada 12 faktor utama penyebab menurunnya fokus, antara lain:
    • Kecepatan informasi dan multitasking yang tinggi.
    • Hilangnya “flow state” atau kondisi tenggelam dalam aktivitas.
    • Kurangnya tidur dan meningkatnya kelelahan mental.
    • Paparan cahaya buatan yang mengacaukan ritme biologis.
    • Menurunnya kebiasaan membaca panjang dan empati akibat kurangnya novel reading.
    • Berkurangnya waktu untuk melamun produktif (mind-wandering).
    • Teknologi digital yang sengaja dirancang untuk membuat candu dan memanipulasi perhatian.
    • Stres kronis dan hipervigilansi akibat paparan notifikasi terus-menerus.
    • Pola makan buruk dan polusi yang mempengaruhi fungsi otak.
    • Meningkatnya ADHD dan ketergantungan farmasi.
    • Overproteksi terhadap anak sehingga mereka kurang eksplorasi dan pematangan emosi.
  • Bu Aad menekankan bahwa kehilangan fokus bukan semata kesalahan individu, tapi hasil dari sistem sosial dan ekonomi modern yang mencuri perhatian secara sistematis.
  • Solusi yang ditawarkan termasuk mindfulness, pengelolaan penggunaan gadget, serta mengembangkan budaya jeda, melamun, dan observasi lingkungan sekitar.
  • Bu Fani menggarisbawahi dampak jangka panjang terhadap anak-anak, di mana kehilangan rasa bosan menyebabkan kemunduran kematangan emosi.
  • Contoh nyata: anak-anak sulit menunggu giliran saat bermain, cepat berpindah aktivitas, dan kehilangan daya tahan terhadap kebosanan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan – KokBisa

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan - KokBisa Bagaimana rasanya memulai karier tanpa digaji, hanya bermodalkan semangat dan kamera dari rumah?Enrico...

BREED #255: The World for Sale | Dadan Ramdani, Alan Perdana & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=iq1IdVgKkU0 Topik: Review Buku “The World for Sale” karya Javier Blas & Jack Farchy Poin-poin: Acara Breed ke-255 membahas buku “The World for Sale” yang mengungkap...

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...