BREED #122: Speed & Scale | Gatot Widayanto, Widhyawan Prawiraatmadja & Inayati Khaerinnisaa

Topik: Diskusi Buku “Speed and Scale” oleh John Doerr

Poin-poin:

  • Pergantian Buku Bahasan:
    • Awalnya akan membahas “The Startup of You,” tetapi diganti dengan “Speed and Scale” karena kendala reviewer.
    • Pembahasan dilakukan oleh Pak Gatot dengan moderator Mbak Ina.
  • Latar Belakang Buku:
    • Buku ditulis oleh John Doerr, investor teknologi dan penulis buku “Measure What Matters.”
    • Fokus pada solusi krisis iklim dengan pendekatan terstruktur dan actionable.
    • Menyajikan kombinasi antara tujuan besar dan kerangka kerja OKR (Objective and Key Results).
  • Urgensi dan Isi Buku:
    • Isu krisis iklim adalah topik sangat mendesak.
    • Buku ini menekankan bahwa kita tidak punya pilihan selain bertindak cepat dan masif.
    • CO2 global meningkat drastis sejak Revolusi Industri.
  • Target Emisi Nol Bersih (Net Zero):
    • Target global adalah net zero emission pada 2050, Indonesia menetapkan target pada 2060.
    • Emisi yang harus dikurangi sebanyak 59 gigaton CO2 per tahun secara global.
  • 6 Area Utama Reduksi Emisi:
    1. Elektrifikasi transportasi
    2. Dekarbonisasi sistem kelistrikan (grid)
    3. Reformasi sistem pangan
    4. Perlindungan alam
    5. Pembersihan industri
    6. Penghilangan karbon (carbon removal)
  • 4 Strategi Pendukung:
    • Kebijakan dan regulasi (policy)
    • Aktivisme dan perubahan perilaku (movement)
    • Inovasi teknologi
    • Investasi hijau
  • Pembelajaran OKR dari Buku:
    • Buku menyusun tiap strategi dengan OKR yang jelas.
    • Memberikan contoh konkret untuk bisnis dalam menyusun strategi berbasis tujuan.
  • Kontribusi dan Tindakan Individu:
    • Setiap individu bisa memulai dari hal kecil, seperti membawa tumbler atau bersepeda.
    • Perubahan gaya hidup sangat disarankan untuk mendukung perubahan besar.
  • Konteks Indonesia (oleh Pak Widiawan):
    • Target emisi nol bersih Indonesia adalah 2060, disahkan dalam UU dan ratifikasi Paris Agreement.
    • Pengurangan ketergantungan pada batu bara dengan transisi ke gas dan energi terbarukan.
    • Kendala besar: kebutuhan investasi besar, keterbatasan dana publik, dan gap antara kebijakan dan praktik.
  • Tantangan:
    • Subsidi energi fosil masih terjadi.
    • Perubahan iklim sudah berdampak nyata di Indonesia (banjir, kegagalan panen, dll).
    • Pemimpin masa depan harus berani melakukan reformasi kebijakan energi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...

Frugal IoT: Teknologi Cerdas, Biaya Hemat, Manfaat Besar

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang paling cepat berkembang. Tak hanya untuk perusahaan besar, kini IoT...