BREED #116: The Earned Life | Dipidiff, Teguh M Arifin & Ari Eko Prasethio

Topik: Diskusi Breed ke-116 – Buku “The Earned Life” oleh Marshall Goldsmith

Poin-poin:

  • Kegiatan Breed rutin mingguan telah mencapai sesi ke-116, dengan bahasan utama buku The Earned Life.
  • Buku ini dikatakan luar biasa dan penuh makna, ditulis oleh Marshall Goldsmith, seorang coach kepemimpinan terkemuka dunia.
  • Goldsmith menyampaikan bahwa kehidupan yang diperoleh (earned life) adalah ketika pilihan, resiko, dan usaha kita selaras dengan tujuan hidup yang lebih besar, terlepas dari hasil akhirnya.
  • Konsep earned life banyak terinspirasi dari filosofi Buddhisme.
  • Dua kutub emosi utama manusia: fulfillment (pemenuhan) dan regret (penyesalan), dan kehidupan yang baik adalah ketika kita memaksimalkan pemenuhan dan meminimalkan penyesalan.
  • Terdapat tujuh hambatan utama dalam mencapai earned life, termasuk inersia, citra diri negatif, tekanan sosial, kegagalan membayangkan masa depan lebih baik, distraksi teknologi, dan perasaan kehabisan waktu.
  • Untuk mengatasi hambatan tersebut, Goldsmith menawarkan enam kualitas penting: motivasi, kemampuan, pemahaman, kepercayaan diri, dukungan eksternal, dan adanya pasar (marketplace).
  • Tiga faktor pengatur kemajuan adalah: tindakan (action), ambisi (ambition), dan aspirasi (aspiration).
  • Diperkenalkan metode “AAA Check” untuk menilai keselarasan antara tindakan, ambisi, dan aspirasi.
  • Baik spesialis (one trick genius) maupun generalis bisa mencapai earned life asalkan memiliki keunikan dan fokus yang dipilih secara sadar.
  • Disiplin dan kemauan keras bukan faktor utama kesuksesan; melainkan kepatuhan, akuntabilitas, tindak lanjut, pengukuran, dan komunitas.
  • Ditekankan pentingnya komunitas dan struktur yang mendukung, termasuk konsep “Life Plan Review” (LPR) sebagai metode peninjauan kehidupan secara berkala.
  • THDP DIV dan Coach Teguh sebagai pembicara dan komentator memberikan sudut pandang kaya akan pengalaman dan penghayatan terhadap tema buku.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Kenapa Bahasa Indonesia Adalah Skill Karier Termahalmu? – Ivan Lanin –

Siap. Ini versi bersih tanpa tautan/citation—siap copas ke blog: Dari Kode ke Kata: Percakapan tentang Karier, Bahasa, & Cara “Berteman” dengan AI Bagaimana seseorang bisa berpindah...

What if Chromebooks Just Worked—Offline?

What if Chromebooks Just Worked—Offline? Bayangin semua Chromebook di kelas jalan tanpa internet: dokumen, coding, video pembelajaran, sampai perpustakaan lokal—cukup sambung ke server di sekolah. Tonton...

A: BREED #264: Change the Box | Emil F Yakhya, Agung Aswamedha & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=Xhs_z-Qasas Topik: Buku Change the Box karya John Spencer Taylor Poin-poin: Buku ini membahas disiplin dalam inovasi, dengan gagasan utama bahwa inovasi lahir dari batasan (constraint),...