Bedah Buku Bisnis #66: Learning How To Learn | Tanti Ruwani, Matilda H. Khalil & Imam Dermawan

Topik: Diskusi Buku “Learning How to Learn” oleh Barbara Oakley dan Terence Sejnowski

Poin-poin:

  • Buku ini adalah versi anak-anak dari materi kursus populer Coursera, tetapi isi dan manfaatnya juga sangat relevan untuk orang dewasa.
  • Reviewer utama, Tanti Ruanti, menyampaikan bahwa buku ini mengajarkan bagaimana otak manusia bekerja dalam proses belajar, melalui dua mode utama: focus mode dan diffuse mode.
  • Focus mode digunakan ketika kita berkonsentrasi penuh, sedangkan diffuse mode aktif saat kita santai, misalnya saat mandi atau berjalan, dan keduanya saling melengkapi.
  • Teknik belajar efektif termasuk:
    • Menggunakan metode Pomodoro (belajar fokus 25 menit lalu istirahat).
    • Menghindari procrastination karena dapat menyebabkan tekanan pada otak.
    • Membangun jalur neuron secara bertahap dan konsisten lebih efektif daripada belajar instan.
    • Tidur dan istirahat yang cukup sangat penting karena membantu “upgrade” otak.
  • Penekanan pada pentingnya seeing the big picture, yaitu menghubungkan informasi yang dipelajari agar menjadi pengetahuan yang permanen.
  • Kisah inspiratif Santiago Ramon (peraih Nobel) menunjukkan bahwa orang dengan awal yang tidak “cerdas” bisa sukses jika terus belajar dengan tekun dan fleksibel.
  • 10 prinsip belajar efektif disampaikan, termasuk eat your frogs first (kerjakan tugas tersulit di awal), menulis dengan tangan, menggunakan humor dan metafora dalam belajar.
  • Guest speaker Mathilda Hanifah Khalil berbagi pengalamannya belajar di luar jalur formal (tidak kuliah), menekankan pentingnya menemukan just cause atau alasan besar kenapa kita belajar.
  • Ia membagi tipe-tipe pembelajar dari buku Mastery karya George Leonard: dabbler, obsessor, hacker, dan master, dengan anjuran agar kita menjadi tipe master yang paham tujuan dan konsisten dalam belajar.
  • Rumus belajar: Ilmu (informasi) + akal (proses) = amal (aksi), penting untuk membentuk pembelajaran yang bermakna dan berdampak.
  • Belajar tanpa tujuan hanya akan menumpuk informasi tanpa implementasi, sementara belajar dengan tujuan bisa menghasilkan tindakan nyata.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #266: The Money Ladder| Firman Elhakim, Sofyandi Sedar & Gilang P Anugrah

https://www.youtube.com/watch?v=oGlrjJkqeEw Topik: Pembahasan Buku The Money Leader karya Frankling & Sante (Breed Episode 266) Poin-poin Buku The Money Leader dibahas dalam edisi ke-266 dari sesi mingguan. Buku...

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? (Budi Rahardjo)

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? Di era di mana teknologi berkembang begitu cepat, batas antara fakta dan rekayasa semakin...

Perjalanan Pak Budi Rahardjo dan AI

https://www.youtube.com/watch?v=VkK_m3UeJp8 Dari Computer Vision hingga Generative AI: Perjalanan Panjang Pak Budi di Dunia Artificial Intelligence Dalam video kali ini, kita diajak menyelami kisah inspiratif Pak...