Bedah Buku Bisnis #43: The Infinite Game

Topik: Diskusi Bedah Buku “The Infinite Game” karya Simon Sinek

Poin-Poin:

1. Latar Belakang Diskusi

  • Kegiatan bedah buku rutin diadakan setiap pekan dan telah mencapai pertemuan ke-43.
  • Buku “The Infinite Game” dipilih karena belum pernah dibahas dan sangat menginspirasi.
  • Tujuan diskusi adalah menyebarkan literasi dan wawasan melalui pembahasan buku bisnis.

2. Gagasan Utama Buku

  • Dunia ini adalah permainan tanpa akhir (infinite game), bukan permainan dengan tujuan menang/kalah (finite game).
  • Dalam infinite game, keberlanjutan lebih penting daripada kemenangan.
  • Organisasi harus memiliki mindset infinite untuk bertahan lama dan memberi dampak luas.

3. Pembelajaran Kunci dari Buku

  • Mindset Perubahan: Perlu meninggalkan status quo dan melihat tujuan jangka panjang.
  • Perbedaan Finite vs Infinite Game:
    • Finite game: pemain dan aturan tetap, hasil menang/kalah.
    • Infinite game: pemain dan aturan bisa berubah, tujuan adalah keberlanjutan.
  • Contoh nyata: Perang Vietnam, konflik Palestina-Israel, Microsoft vs Apple, dan strategi Elon Musk.

4. Lima Pilar Organisasi dengan Infinite Mindset

  1. Just Cause: Tujuan moral dan idealistik yang diperjuangkan terus-menerus.
  2. Trusting Teams: Tim harus saling percaya dan mampu mengekspresikan emosi.
  3. Worthy Rival: Kompetitor dilihat sebagai penggerak perbaikan, bukan untuk dikalahkan.
  4. Existential Flexibility: Kemampuan untuk berubah radikal demi tujuan jangka panjang.
  5. Courage to Lead: Keberanian untuk mengambil keputusan meskipun tidak populer.

5. Contoh Organisasi dengan Infinite Mindset

  • Apple, Victorinox, CVS, dan perusahaan makanan sehat yang menghubungkan konsumen langsung ke petani.
  • Steve Jobs belajar dari Xerox, Apple tidak fokus mengalahkan pesaing tapi meningkatkan kualitas diri.
  • CVS menghentikan penjualan rokok walau berdampak pada saham demi visi kesehatan.

6. Relevansi untuk Individu dan Komunitas

  • Penting memiliki “just cause” pribadi sebagai alasan mendasar dalam berkarya atau bekerja.
  • Komunitas “Bedah Buku Bisnis” juga didasari just cause: menyebarkan ide dan wawasan secara inklusif, gratis, dan tahan lama.
  • Siapa pun boleh berpartisipasi membedah buku, termasuk mahasiswa.

7. Penutup

  • Literasi adalah kunci kemajuan, dan kegiatan seperti ini bisa membantu meningkatkan peringkat literasi Indonesia secara global.
  • Peserta diajak merenungkan apa just cause mereka sendiri dalam kehidupan dan pekerjaan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #272: The Corporation in The 21st Century | GWidayanto, Jaha Nababan, Ningky M & Deni Yulian

https://www.youtube.com/watch?v=cPs_YYZDBFM Topik: Diskusi Buku “The Corporation in the 21st Century” – Breed #272 1. Latar Belakang Diskusi Breed telah membahas ratusan buku lintas topik, dari strategi,...

BREED #271: The Hard Thing About Hard Things | Army Alghifari & Alan Perdana

https://www.youtube.com/watch?v=z8Do7wHvMCE Topik: Pembukaan dan Pengantar Diskusi Penjelasan tentang komunitas Breed sebagai tempat membaca dan ngobrol buku bersama. Fokus Breed bukan hanya memahami isi buku, tetapi menguji...

Belajar Sains Lebih Interaktif dengan Fitur Dynamic View di Gemini

https://www.youtube.com/watch?v=rR-Zy9HE8TA Perkembangan teknologi AI terus menghadirkan cara baru untuk belajar, dan salah satu inovasi menarik yang saya coba baru-baru ini adalah fitur Dynamic View...