Bedah Buku Bisnis #38: Mind Over Mood | Oktina Burlianti – Nico Kanter – Inayati Khaerinnisaa

Topik: Diskusi dan Bedah Buku “Mind Over Mood”

Pembukaan dan Suasana Diskusi:

  • Diskusi diawali dengan suasana ringan dan candaan seputar perasaan minder dan kecemasan.
  • Ditekankan pentingnya menjaga suasana hati (mood) terutama di lingkungan kerja.
  • Moderator dan peserta saling menyemangati dan berbagi cerita personal terkait pengalaman membaca dan berdiskusi buku.

Pengenalan Buku dan Konteks Diskusi:

  • Buku yang dibahas adalah Mind Over Mood.
  • Fokus utama buku adalah teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk membantu mengelola emosi.
  • CBT efektif digunakan untuk mengatasi depresi, kecemasan, rasa marah, panik, cemburu, rasa bersalah, dan malu.
  • Buku dilengkapi worksheet yang bisa digunakan secara mandiri.

Konsep Inti dari CBT dan Buku:

  • CBT bertujuan mengubah pola pikir agar emosi dan perilaku menjadi lebih sehat.
  • Semua emosi dianggap penting, bukan hanya yang dianggap positif seperti bahagia.
  • Emosi negatif tidak dihilangkan, tapi dikelola hingga pada level yang “manageable”.
  • Emosi adalah sistem alarm yang menandakan adanya perubahan yang harus disikapi.

Model Lima Bagian (Five-Part Model):

  1. Situasi
  2. Pikiran
  3. Perasaan
  4. Perilaku
  5. Reaksi fisik
  • Contoh diberikan terkait wawancara kerja dan persepsi diri mempengaruhi seluruh sistem tersebut.

Diskusi dan Perspektif Praktisi (Pak Niko dan Bu Uli):

  • Pak Niko menyampaikan bagaimana ia merasa excited namun juga nervous saat menjadi guest speaker.
  • Bu Uli menjelaskan bahwa kondisi itu normal karena pikiran berbeda dapat menghasilkan emosi yang beragam walau dalam situasi yang sama.
  • Ditekankan pentingnya mengenali pikiran dan bagaimana pengaruhnya terhadap emosi dan tindakan.

CBT dalam Praktik dan Latihan:

  • CBT tidak menghapus emosi negatif, melainkan membantu meredakannya agar prefrontal cortex (bagian otak untuk berpikir rasional) bisa aktif kembali.
  • Disarankan memberi ruang bagi seseorang untuk mengekspresikan emosi terlebih dahulu sebelum diarahkan berpikir logis.
  • Diberikan contoh reaksi tubuh terhadap stres dan bagaimana bahasa tubuh bisa mempengaruhi pikiran dan emosi.

Isu Budaya dan Penerapan CBT:

  • CBT efektif di banyak negara, namun harus disesuaikan dengan konteks budaya seperti di Indonesia yang lebih emosional.
  • Dalam beberapa kasus, perlu terapi lain sebelum CBT bisa diterapkan secara efektif.

Penutup Diskusi:

  • Ditekankan pentingnya self-awareness dan saling melengkapi dalam relasi manusia.
  • Humor tetap dijaga untuk membuat suasana diskusi tetap ringan dan membumi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #271: The Hard Thing About Hard Things | Army Alghifari & Alan Perdana

https://www.youtube.com/watch?v=z8Do7wHvMCE Topik: Pembukaan dan Pengantar Diskusi Penjelasan tentang komunitas Breed sebagai tempat membaca dan ngobrol buku bersama. Fokus Breed bukan hanya memahami isi buku, tetapi menguji...

Belajar Sains Lebih Interaktif dengan Fitur Dynamic View di Gemini

https://www.youtube.com/watch?v=rR-Zy9HE8TA Perkembangan teknologi AI terus menghadirkan cara baru untuk belajar, dan salah satu inovasi menarik yang saya coba baru-baru ini adalah fitur Dynamic View...

Mengenal Google Notebook LM: Cara Baru Belajar, Menganalisis, dan Membuat Infografis Secara Otomatis

https://www.youtube.com/watch?v=J-ARir0-Z1k Google menghadirkan inovasi baru melalui Notebook LM, sebuah alat berbasis AI yang dirancang untuk membantu pengguna mengumpulkan informasi, mempelajari topik tertentu, serta menghasilkan...