BREED #197: Read People | Jaha Nababan, Temy H Hartawan & Rois Solihin

Topik: Bedah Buku “Read People” oleh Rita Carter dan Diskusi Face Reading

Poin-poin:

  • Pertemuan Breed ke-197 mengangkat buku Read People karya Rita Carter, fokus pada pemahaman perilaku manusia melalui pendekatan visual dan bahasa tubuh.
  • Buku Read People disusun dari kompilasi riset, bukan pengalaman pribadi penulis. Buku ini mirip kursus: ada teori, praktik, dan bahan bacaan tambahan.
  • Bahasa tubuh (body language) dijelaskan sebagai hasil dari respon otak terhadap persepsi, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, sosial, dan budaya.
  • Respons tubuh muncul di berbagai area seperti pipi (malu), dada (terkejut), diafragma (marah), dan perut (takut). Penting memahami baseline atau kebiasaan awal seseorang untuk menghindari kesalahan tafsir.
  • Rita Carter menekankan pentingnya wajah dan mata dalam membaca orang; wajah simetris dan lebar menunjukkan dominasi. Micro-expressions (ekspresi halus) juga penting, tapi sulit dikenali.
  • Buku ini membahas juga kepribadian menggunakan model OCEAN: Openness, Conscientiousness, Extroversion, Agreeableness, dan Neuroticism.
  • Diperkenalkan konsep gaya komunikasi: adult, parent, dan child yang mempengaruhi interaksi antarindividu.
  • Penjelasan dari Coach Jaha menyoroti pentingnya konteks sosial (mirror neuron dan groupthink) dalam membentuk perilaku.
  • Kang Temi menjelaskan praktik face reading berbasis pengalaman sebagai psikolog dan praktisi HR. Menekankan perbedaan antara sifat dasar (trait) dan kepribadian (persona/topeng).
  • Face reading digunakan untuk berbagai aplikasi: rekrutmen, parenting, hubungan, dan kemitraan bisnis. Face reading dinilai sebagai pendekatan tambahan, bukan penentu utama.
  • Kang Temi menggunakan metode observasi selama puluhan tahun untuk menyusun pola membaca wajah, menekankan pentingnya jam terbang (10.000 jam) untuk membentuk intuisi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...

Frugal IoT: Teknologi Cerdas, Biaya Hemat, Manfaat Besar

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang paling cepat berkembang. Tak hanya untuk perusahaan besar, kini IoT...

BREED #266: The Money Ladder| Firman Elhakim, Sofyandi Sedar & Gilang P Anugrah

https://www.youtube.com/watch?v=oGlrjJkqeEw Topik: Pembahasan Buku The Money Leader karya Frankling & Sante (Breed Episode 266) Poin-poin Buku The Money Leader dibahas dalam edisi ke-266 dari sesi mingguan. Buku...