BREED #135: The Art of M&A | Rizal B Prasetijo, Oki Ramadhana, Rinaldi Firmansyah & Emil Yahya

Topik: Diskusi Breed ke-135 – Kumpulan Artikel tentang Merger and Acquisition (M&A)

Poin-poin:

  • Format Diskusi
    • Tidak membahas satu buku, melainkan kumpulan artikel dari McKinsey dan BCG.
    • Fokus pembahasan pada tema “Blueprint for Merger and Acquisition Success”.
    • Disampaikan oleh Pak Rizal Bangbang Prasetyo, Pak Oki Ramadhana, dan Pak Rinaldi Pirmansyah.
  • Alasan Memilih Artikel
    • Artikel lebih cepat update dibanding buku.
    • Lebih praktis dan aplikatif.
    • Namun kelemahan: akses bisa mahal dan kurang promosi dibanding buku.
  • Tahapan Penting dalam M&A
    1. Planning
      • Self-assessment internal (kesiapan organisasi dan kultur).
      • Review strategi perusahaan dan kesiapan finansial.
      • Sounding ke market dan stakeholder.
      • SWOT analysis tiap target akuisisi.
      • Exit strategy sudah dipertimbangkan sejak awal.
    2. Execution
      • Due diligence menyeluruh (termasuk risiko tersembunyi).
      • Review pricing, legal, dan mitigasi risiko.
      • Revisi perencanaan integrasi berdasarkan temuan eksekusi.
    3. Integration
      • Penunjukan Post-Merger Integration Office.
      • Fokus pada human resource dan budaya organisasi.
      • Hindari asumsi bahwa pihak pengakuisisi selalu lebih baik.
      • Kenali potensi sinergi dan risiko integrasi (people, culture, IT).
    4. Monitoring
      • Monitoring keberhasilan sinergi dan tantangan baru pasca-M&A.
      • Post-mortem setelah 12 bulan dan evaluasi hingga 3 tahun.
      • Survei kepuasan karyawan, integrasi budaya, dan komunikasi.
    5. Exit/Divestment
      • Evaluasi apakah perusahaan adalah “best owner” dari bisnis hasil akuisisi.
      • Jika tidak berhasil, lakukan divestasi dengan roadmap dan talent retention.
      • Gunakan struktur insentif untuk memaksimalkan hasil penjualan.
  • Faktor Penyebab Kegagalan M&A (dari BCG)
    • Target salah.
    • Tidak ada strategi integrasi.
    • Valuasi terlalu mahal.
    • Struktur dan proses eksekusi buruk.
    • Gagal mengelola kompleksitas integrasi dan cultural fit.
  • Indikator M&A Berhasil
    • Tidak mengalami “year one dip”.
    • 50% sinergi tercapai dalam 1 tahun.
    • 60% karyawan merasa berada dalam organisasi yang lebih baik.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Masih Perlukah Kuliah IT di Era AI? Ini Jawaban yang Harus Kamu Dengar Sebelum Pilih Jurusan (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat banyak calon mahasiswa mulai bertanya-tanya: Apakah masih penting kuliah di jurusan IT?Apalagi sekarang, berbagai pekerjaan sudah bisa dibantu bahkan...

Apakah AI Akan Menggantikan Pekerjaan Kita? Ini Penjelasan Lengkapnya (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan jumlah tenaga kerja besar. Banyak yang...

BREED #252: Manusia Indonesia | Buntoro, Tonny Warsono, Tofan R Zaky & Kartika

https://www.youtube.com/watch?v=vnaAxtxLPJE