The Overpost: TRUMP NYESEL HAJAR 145% TARIFF KE CHINA?! – AMA Leon The Overpost

TRUMP NYESEL HAJAR 145% TARIFF KE CHINA?! – AMA Leon The Overpost

Ringkasan:
1. Alasan Apple Enggan Investasi di Indonesia

  • Apple tidak mau berurusan dengan birokrasi berbelit (20 instansi), mafia tanah, dan premanisme.
  • Menginginkan efisiensi, kepastian hukum, dan stabilitas operasional.

2. Dampak Perang Dagang AS – China pada Apple

  • Trump awalnya mengenakan tarif 145% tapi kemudian memberi pengecualian pada produk penting seperti iPhone.
  • Apple terlalu besar untuk gagal (too big to fail) – menyumbang 6-7% bobot S&P 500.
  • Ketergantungan besar pada China (80-90% iPhone dibuat di sana) membuat sulit berpindah dalam waktu singkat.
  • Penurunan harga saham Apple 20% dalam seminggu setelah pengumuman tarif.

3. Alasan Trump Tidak Memilih Opsi Keras

  • Trump punya dua opsi tarif:
    1. Exempt seluruh barang jadi dari China (yang dipilih).
    2. Exempt hanya komponen (misal chip, baterai), memaksa final assembly pindah ke luar China.
  • Alasan tidak ambil opsi 2: perusahaan AS masih sangat tergantung China.

4. Kesempatan Indonesia

  • Peluang jadi logistik hub ASEAN: karena lokasi strategis dan kemajuan pelabuhan seperti Tanjung Priok, Kertajati.
  • Investasi awal Apple di Indonesia: sekitar $100 juta untuk penuhi syarat jualan iPhone 16.
  • Syarat menarik investor asing:
    • Reformasi birokrasi.
    • Penanganan korupsi.
    • Peningkatan kualitas SDM.
    • Infrastruktur yang efisien.

5. Strategi dan Realita Supply Chain Apple

  • Apple tidak punya pabrik di China, hanya kontrak dengan Foxconn.
  • Pindah ke India/Vietnam butuh waktu bertahun-tahun karena kompleksitas supply chain.
  • Produksi iPhone bersifat fluktuatif tergantung siklus peluncuran.

6. Dinamika Internal Perang Dagang

  • AS sebagai agresor hadapi tekanan dari publik dan pelaku pasar (termasuk investor 401k).
  • China sebagai “defender” mendapat dukungan internal yang lebih solid.
  • Sosial media China merespons dengan satire terhadap AS.

7. Harapan Terhadap Konflik AS-China

Keduanya cenderung ingin mengurangi ketergantungan satu sama lain dalam jangka panjang.

Diperlukan off-ramp bagi kedua pihak: jalan keluar yang memungkinkan keduanya merasa menang.


Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya agar tidak salah.

-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #266: The Money Ladder| Firman Elhakim, Sofyandi Sedar & Gilang P Anugrah

https://www.youtube.com/watch?v=oGlrjJkqeEw Topik: Pembahasan Buku The Money Leader karya Frankling & Sante (Breed Episode 266) Poin-poin Buku The Money Leader dibahas dalam edisi ke-266 dari sesi mingguan. Buku...

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? (Budi Rahardjo)

Membedakan Fakta dan Rekayasa di Era AI: Bisakah Kita Percaya Lagi? Di era di mana teknologi berkembang begitu cepat, batas antara fakta dan rekayasa semakin...

Perjalanan Pak Budi Rahardjo dan AI

https://www.youtube.com/watch?v=VkK_m3UeJp8 Dari Computer Vision hingga Generative AI: Perjalanan Panjang Pak Budi di Dunia Artificial Intelligence Dalam video kali ini, kita diajak menyelami kisah inspiratif Pak...