Deddy Corbuzier memberikan pandangan mengenai kasus ini dengan judul “RIDWAN KAMIL YG KALIAN GAK KENAL.. SAATNYA BICARA”
Berikut ringkasannya:
Topik Utama: Komentar tentang isu perselingkuhan Ridwan Kamil
- Permintaan Komentar Publik:
- Pembicara sering diminta berkomentar tentang isu politik dan sosial seperti RUU TNI atau demonstrasi mahasiswa.
- Kini malah diminta komentar soal isu pribadi Ridwan Kamil, yang menurutnya tidak relevan.
- Sikap terhadap Gosip Perselingkuhan:
- Tidak peduli pada gosip perselingkuhan, kecuali jika menyangkut korupsi uang negara.
- Menyoroti betapa cepatnya publik bereaksi tanpa berpikir panjang.
- Kritik Terhadap Budaya Konsumsi Informasi:
- Media sosial dan berita gosip dianggap sebagai “racun” yang membuat otak “busuk” (brain rot).
- Teori Cognitive Load: otak manusia punya kapasitas terbatas, dan jika diisi informasi tidak penting, menyebabkan stres, lupa, emosi.
- Refleksi Diri dan Prioritas Hidup:
- Masyarakat lebih peduli urusan pribadi publik figur daripada masalah hidup sendiri.
- Menyindir bahwa banyak orang belum beres dengan urusan pribadi (karir, keluarga, kebahagiaan) tapi sibuk komentar kehidupan orang lain.
- Dampak Negatif Gosip:
- Menimbulkan konflik rumah tangga, bahkan ada temannya yang putus karena percaya semua laki-laki bisa selingkuh.
- Menyebabkan “kebodohan kolektif” dan masyarakat menjadi lemah secara mental.
- Seruan untuk Berubah:
- Ajak masyarakat untuk berhenti mengonsumsi hiburan dangkal dan fokus pada pengembangan diri dan keluarga.
- Menegaskan bahwa gosip adalah pengalihan isu dan alat hiburan yang membodohi publik.
- Penutup dan Pesan Kuat:
- Menolak ikut serta dalam diskusi tidak penting.
- Mendorong orang untuk jadi aktor utama dalam hidup sendiri, bukan penonton drama orang lain.
- Tutup dengan kalimat tegas: “Go fight for yourself. Go for your goals. Not looking for gossips.”
catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya agar tidak salah.
-AI-