Masih Perlukah Kuliah IT di Era AI? Ini Jawaban yang Harus Kamu Dengar Sebelum Pilih Jurusan (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat banyak calon mahasiswa mulai bertanya-tanya: Apakah masih penting kuliah di jurusan IT?
Apalagi sekarang, berbagai pekerjaan sudah bisa dibantu bahkan dilakukan langsung oleh AI. Mulai dari menulis, mendesain, hingga membuat laporan.

Lalu, buat apa lagi kuliah IT? Apakah lebih baik langsung ambil jurusan yang domain-nya spesifik dan biarkan AI bantu urusan teknologinya?

Pemahaman Dasar Tetap Penting

Di video ini dibahas bahwa fondasi atau pemahaman dasar tentang teknologi tetap sangat penting. Analogi sederhananya seperti ini:

  • Kita bisa menyuruh asisten rumah tangga untuk mencuci piring, tapi kalau kita sendiri nggak tahu cara mencuci piring, kita nggak bisa tahu kalau ada kesalahan.
  • Sama halnya dengan teknologi: AI memang bisa bantu membuat sistem, kode, atau desain. Tapi kita tetap harus ngerti cara kerjanya, minimal secara garis besar. Kalau terjadi error atau hasilnya melenceng, kita tahu cara mengarahkannya kembali.

Seperti Menyetir Mobil

Kita nggak harus jadi montir untuk bisa nyetir mobil. Tapi kalau mobil tiba-tiba nggak bisa nyala, minimal kita tahu: oh mungkin akinya habis, atau businya rusak.
Itulah pentingnya pemahaman teknis dasar — bukan untuk menjadi teknisi, tapi untuk tidak jadi orang yang 100% tergantung.

Semua Jurusan Perlu Melek Teknologi

Poin menarik lainnya: bukan berarti semua orang harus masuk jurusan Teknik Informatika. Tapi apa pun jurusanmu, melek teknologi dan paham dasar-dasarnya akan membuat kamu jauh lebih unggul.

Contohnya:

  • Anak komunikasi yang bisa mengoperasikan AI untuk membuat konten.
  • Anak hukum yang tahu tools AI untuk menyusun dokumen legal.
  • Anak bisnis yang bisa menganalisis data pakai bantuan AI.

Dengan kata lain, jurusan apapun akan lebih kuat jika kamu punya dasar IT di belakangnya.


Jadi, Ambil Jurusan Apa?

Kalau kamu tertarik di teknologi, tentu saja jurusan IT sangat disarankan. Tapi jika kamu lebih tertarik ke bidang lain, pastikan kamu tetap membekali diri dengan literasi teknologi.
Karena ke depannya, AI tidak akan menggantikan semua orang, tapi akan menggantikan mereka yang tidak bisa bekerja dengan AI.


📺 Tonton video lengkapnya di bawah ini untuk penjelasan lebih dalam dan analogi yang mudah dipahami.


Jangan sampai salah pilih jurusan hanya karena takut atau bingung. Pahami dulu arah perkembangan teknologi, lalu sesuaikan dengan minat dan kekuatanmu.
Era AI bukan untuk ditakuti — tapi untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.

Catatan: artikel ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silakan tonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan – KokBisa

Dari Anak Magang ke Creative Director: Kisah Perjalanan Enrico Jonathan - KokBisa Bagaimana rasanya memulai karier tanpa digaji, hanya bermodalkan semangat dan kamera dari rumah?Enrico...

BREED #255: The World for Sale | Dadan Ramdani, Alan Perdana & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=iq1IdVgKkU0 Topik: Review Buku “The World for Sale” karya Javier Blas & Jack Farchy Poin-poin: Acara Breed ke-255 membahas buku “The World for Sale” yang mengungkap...

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...