BREED #254: Delivering Happiness | Titus Herdiawan, Devid Hardi & Rois Solihin

Topik: Diskusi Buku “Delivering Happiness” oleh Tony Hsieh

Profil Buku dan Penulis

  • Buku ini menceritakan perjalanan hidup dan bisnis Tony Hsieh, dari masa kecil hingga menjual Zappos ke Amazon senilai USD 1,2 miliar.
  • Ditulis sendiri oleh Tony Hsieh, dengan gaya bahasa ringan dan personal tanpa editor, sehingga terasa seperti menonton dokumenter.

Struktur Buku

  • Buku dibagi dalam 3 bagian: Profit, Passion, dan Purpose.
  • Mengupas kisah hidup Tony dari kecil, perjalanan bisnis awal (LinkExchange), hingga mendirikan dan membesarkan Zappos.

Perjalanan Karier Tony Hsieh

  • Lahir dari keluarga keturunan Taiwan dengan didikan disiplin khas Asia.
  • Sejak kecil sudah aktif berbisnis (jualan di garasi, stand lemonade).
  • Lulus dari Harvard dan sempat bekerja di Oracle, namun keluar karena merasa stagnan.
  • Mendirikan LinkExchange dan menjualnya ke Microsoft seharga USD 265 juta.
  • Mendirikan VentureFrogs, lalu memutuskan untuk all-in di Zappos dan menjadi CEO.

Nilai Inti Zappos

  • Fokus pada customer experience dan budaya kerja.
  • 10 Core Values Zappos di antaranya: Deliver WOW Through Service, Embrace Change, Be Humble, Build a Positive Team Spirit.
  • Menyediakan pelatihan dengan sistem yang ketat dan transparan.
  • Strategi seleksi unik: tawaran $2000 bagi trainee yang tidak mau lanjut agar hanya yang serius yang bertahan.

Prinsip-prinsip Bisnis yang Ditekankan

  • Tidak men-outsourcing fungsi inti seperti customer service.
  • Transparansi keuangan internal, termasuk saat cash flow kritis.
  • Budaya kerja dan kebahagiaan karyawan adalah prioritas utama.
  • Customer service bukan hanya departemen, tapi harus menjadi budaya seluruh perusahaan.

Refleksi dan Tanggapan Guest (Mas David)

  • Budaya perusahaan penting meskipun perusahaan masih dalam tahap bertahan.
  • Pengalaman membangun kultur positif di perusahaan Suteki, dengan pendekatan berbasis nilai Islam dan kemanusiaan.
  • Perusahaan tidak hanya mengejar profit, tapi juga misi sosial di bidang pendidikan.
  • Menolak kerjasama dengan pinjol untuk menjaga nilai dan integritas.
  • Fokus pada kesejahteraan karyawan dan kontribusi terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Kesimpulan

  • Buku ini bukan sekadar cerita sukses bisnis, tapi panduan membangun perusahaan yang berbudaya kuat dan membahagiakan stakeholder-nya.
  • Budaya organisasi yang kuat bisa menjadi fondasi untuk bertahan dan berkembang, bahkan dalam situasi penuh keterbatasan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #261: Buy Back Your Time | Septian Pamungkas, Joe Lian Min & Gilang Tresna PA

https://www.youtube.com/watch?v=OKEkSW_eAAA Topik: Pembukaan dan Agenda Acara Bedah buku Breed ke-261 membahas buku Buy Back Your Time karya Dan Martel. Reviewer: Septian Pamungkas, Guest: Jolian Min. Agenda: pembukaan,...

BREED #260: The Beginning of Infinity | Ramy F Izzah, Alan Perdana & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=KW4SS39iCLA Topik: Acara Breed ke-260 dan Review Buku The Beginning of Infinity karya David Deutsch Poin-poin: Acara Breed sudah berlangsung 260 minggu (5 tahun), membahas berbagai...

BREED #259: Humankind | Hanung Teguh, Defbry Margiansyah & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=jLlcW11Giog Topik: Pengantar Diskusi Acara membahas review buku ke-259 dalam rangkaian komunitas. Fokus awal komunitas pada isu bisnis, namun berkembang mencakup politik, teknologi, lingkungan, hingga isu...