BREED #252: Manusia Indonesia | Buntoro, Tonny Warsono, Tofan R Zaky & Kartika

Topik: Diskusi Buku “Manusia Indonesia” karya Mochtar Lubis

Pendahuluan Diskusi

  • Diskusi merupakan bagian dari program bedah buku Breed ke-252.
  • Buku yang dibahas adalah Manusia Indonesia karya Mochtar Lubis, disampaikan oleh reviewer Pak Buntoro dan guest Pak Toni serta Mas Tofan.
  • Buku ini merupakan pidato kebudayaan yang disampaikan di Taman Ismail Marzuki tahun 1977, kemudian menjadi buku yang menuai banyak kontroversi dan refleksi sosial.

Profil Reviewer dan Guest

  • Pak Buntoro: Founder dan Chairman PT Mega Andalan Kalasan (MAK), berbagi pandangan soal karakter manusia Indonesia serta pengaruhnya terhadap kemajuan bangsa.
  • Pak Toni: Praktisi senior dari WIKA dengan pengalaman luas di bidang pengembangan SDM dan transformasi organisasi.
  • Mas Tofan: Peneliti independen, aktivis kebudayaan dan sosial-politik, juga mahasiswa doktoral di bidang sosiologi.

Inti Gagasan Buku “Manusia Indonesia”

  • Mochtar Lubis mengidentifikasi 6 ciri manusia Indonesia:
    1. Munafik (hipokrit)
    2. Tidak bertanggung jawab
    3. Bermental feodal
    4. Percaya takhayul
    5. Artistik tapi kurang produktif
    6. Berwatak lemah

Refleksi Reviewer (Pak Buntoro)

  • Menyatakan bahwa 6 ciri ini masih relevan di masyarakat Indonesia saat ini.
  • Menghubungkan sifat-sifat tersebut dengan kemunduran bangsa, bahkan memberi contoh negara lain (Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan Tiongkok) yang mampu maju karena perubahan karakter nasional.
  • Memberikan contoh nyata dari pengalamannya membangun MAK, membuktikan bahwa karakter baik bisa mengalahkan keterbatasan modal.
  • Mengajak peserta merenung apakah sifat-sifat buruk itu masih melekat dan bagaimana memperbaikinya.

Refleksi Guest (Pak Toni)

  • Menekankan pentingnya tanggung jawab, nasionalisme berbasis potensi sendiri, dan pemberdayaan kekuatan lokal.
  • Menyampaikan bahwa perubahan karakter bangsa harus diawali dari pemimpin tertinggi.
  • Mengutip penelitian tentang budaya kerja Indonesia (seperti nilai “nerimo” yang bukan pasrah tapi penuh kesadaran).
  • Menyoroti pentingnya pengembangan pendidikan yang relevan dengan jati diri bangsa.

Catatan Penutup

  • Diskusi mengajak audiens untuk jujur melihat diri dan bangsa secara kritis.
  • Disebutkan bahwa buku ini tidak bertujuan menyenangkan, tapi menggugah dan bahkan “menampar pelan-pelan”.
  • Semua peserta diajak untuk tidak defensif, tapi berpikir terbuka dan reflektif.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #268: Building A Story Brand 2.0 | Mega Wulandari, Ari Eko P & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=kjZ3L9zJxSQ Topik: Pengantar dan Latar Diskusi Pertemuan Breed ke-268 dengan reviewer Mbak Megah dan komentator Mas Ari. Komunitas banyak membahas buku bisnis, namun juga merambah personal...

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...