BREED #245: The Venture Mindset | Gatot Widayanto, Kiwi Aliwarga & Deni Yulian

Topik: Bedah Buku “The Venture Mindset” dan Relevansinya dalam Dunia Startup dan Investasi

Latar Belakang dan Tujuan Diskusi

  • Breed Book Review telah berjalan 245 minggu dengan berbagai tema dari bisnis, teknologi hingga pengembangan diri.
  • Kali ini membahas buku “The Venture Mindset” yang membedah cara berpikir venture capital (VC) dan aplikasinya.
  • Bertujuan membantu peserta memahami cara kerja VC dan bagaimana memanfaatkan pemahaman ini saat mencari pendanaan.

Isi Buku dan Perspektif Reviewer

  • Buku ditulis oleh tim dari Stanford Business School dan berbasis pengalaman nyata.
  • Menekankan 9 prinsip utama dalam venture capital; dibahas 3 di antaranya:
    1. Home Runs Matter, Strikeouts Don’t: VC fokus pada potensi besar meskipun risiko tinggi. Contoh: Google dan Zoom dulunya dianggap ide tak jelas, namun akhirnya sangat sukses.
    2. Bet on Founders, Not Ideas: Kualitas pendiri lebih penting dari ide. Founders dengan karakter kuat lebih dipercaya dan dinilai bisa adaptif terhadap perubahan.
    3. Say No 100 Times Before Saying Yes: VC sangat selektif. Dari ribuan proposal, hanya 1–2% yang diterima. Founder harus siap mental menghadapi banyak penolakan.

Pandangan Praktisi: Kiwi Aliwarga (UMG Idealab)

  • Mulai dari VC sejak 2014 dan berpindah ke model venture builder sejak 2018.
  • Belajar dari kegagalan awal (90% startup gagal), fokusnya berubah menjadi membangun orang (founder) yang kuat.
  • Tantangan di Indonesia: karakter dan integritas founder yang rendah, minimnya pendidikan karakter, dan lemahnya penegakan hukum.
  • Venture builder di UMG menghasilkan sekitar 70% keberhasilan jika menemukan orang yang tepat dan diberi ide yang cocok.

Aplikasi di Dunia Nyata dan Tantangan

  • Konsep venture mindset juga bisa diterapkan di korporasi besar seperti 3M.
  • Tantangan dalam konteks lokal, misalnya program koperasi desa yang dibiayai bank:
    • Bank tidak bisa bertindak seperti VC karena ada risiko hukum jika pinjaman gagal.
    • Solusi: cari SDM profesional di tiap koperasi, evaluasi potensi desa, dan bentuk sistem pendampingan.

Simpulan Praktis

  • Prinsip dari buku ini bisa diterapkan oleh siapa saja: karyawan, entrepreneur, atau eksekutif.
  • Fokus pada pengembangan diri, keberanian mencoba hal baru, dan penguatan karakter sebagai dasar keberhasilan jangka panjang.
  • Pentingnya menjadikan venture mindset bagian dari sistem berpikir, bukan hanya untuk startup tapi juga untuk lembaga dan komunitas.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

A: BREED #265: The 5 AM Club | Inayati Khaerinnisaa, Hendri Ma’ruf & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=w_7i99xX1sA Topik: Pembukaan Diskusi Breed 265 – Buku The 5AM Club Pembicara membuka acara dengan beberapa kendala teknis sebelum memulai share screen. Acara Breed ke-265 kembali...

Kenapa Bahasa Indonesia Adalah Skill Karier Termahalmu? – Ivan Lanin –

Siap. Ini versi bersih tanpa tautan/citation—siap copas ke blog: Dari Kode ke Kata: Percakapan tentang Karier, Bahasa, & Cara “Berteman” dengan AI Bagaimana seseorang bisa berpindah...

What if Chromebooks Just Worked—Offline?

What if Chromebooks Just Worked—Offline? Bayangin semua Chromebook di kelas jalan tanpa internet: dokumen, coding, video pembelajaran, sampai perpustakaan lokal—cukup sambung ke server di sekolah. Tonton...