BREED #225: The Coaching Habit | Gatot Widayanto, Nico Kanter & Deni Yulian

Topik: Bedah Buku ke-225 – “The Coaching Habit” oleh Michael Bungay Stanier

Pembuka dan Konteks:

  • Acara Bedah Buku ke-225 diselenggarakan oleh BRID, diawali oleh pengantar dari host bahwa BRID telah membedah ratusan buku.
  • Buku yang dibahas kali ini adalah The Coaching Habit, dibawakan oleh Pak Gatot dan didampingi oleh Pak Niko Kanter dan Bu Icay, tiga coach profesional.
  • Penekanan bahwa buku ini bukan sekadar untuk dibaca, tetapi untuk dipraktikkan.

Poin Penting Buku “The Coaching Habit”:

  • Buku ini mengajarkan kebiasaan coaching yang bisa diterapkan siapa saja, tidak terbatas pada coach profesional.
  • Kunci utama coaching adalah meningkatkan curiosity atau rasa ingin tahu.
  • Ada 7 pertanyaan ajaib dalam buku ini, yang menjadi alat utama coaching.

Tiga Pertanyaan Kunci yang Dibahas:

  1. What’s on your mind?
    Digunakan untuk memulai percakapan dengan fokus pada hal penting bagi lawan bicara.
  2. And what else?
    Pertanyaan untuk menggali lebih dalam dan tidak langsung berpindah ke topik lain agar pembahasan lebih kaya.
  3. What’s the real challenge for you?
    Mengarahkan fokus dari masalah umum ke tantangan personal yang dihadapi individu.

Pola Coaching:

  • Gunakan pola “When this happens…” untuk memulai konteks percakapan coaching.
  • Hindari mengintervensi atau memberi solusi langsung; dengarkan dan dorong lawan bicara menemukan solusi sendiri.

Testimoni dan Pengalaman Praktis:

  • Pak Gatot mempraktikkan langsung dengan mewawancarai Mas Denny (CTO 247) menggunakan 3 pertanyaan tersebut.
  • Pak Niko menambahkan pengalaman pribadi menangani coaching di berbagai perusahaan besar seperti Pertamina, Medco, dan SKK Migas.
  • Tantangan umum dalam coaching di perusahaan adalah coach seringkali ditunjuk oleh atasan, bukan permintaan dari individu itu sendiri.
  • High potential leaders cenderung result-oriented, namun kurang mendengar tim, dan ini jadi tantangan dalam coaching.

Prinsip Coaching Efektif:

  • Fokus pada mendengarkan, bukan menggurui.
  • Coach tidak memberi arahan langsung, tapi menggali hingga coachee menemukan solusi dari dalam dirinya sendiri.
  • Coaching bertujuan membantu seseorang mencapai potensi maksimalnya dengan kesadaran sendiri.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...

BREED #254: Delivering Happiness | Titus Herdiawan, Devid Hardi & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=H7Nb2abEMoU Topik: Diskusi Buku "Delivering Happiness" oleh Tony Hsieh Profil Buku dan Penulis Buku ini menceritakan perjalanan hidup dan bisnis Tony Hsieh, dari masa kecil hingga...

Masih Perlukah Kuliah IT di Era AI? Ini Jawaban yang Harus Kamu Dengar Sebelum Pilih Jurusan (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat banyak calon mahasiswa mulai bertanya-tanya: Apakah masih penting kuliah di jurusan IT?Apalagi sekarang, berbagai pekerjaan sudah bisa dibantu bahkan...