BREED #214: Slow Productivity | Deni Yulian, Sofyandi Sedar & Imam Dermawan

Topik: Review Buku Slow Productivity oleh Cal Newport

Poin-poin:

  • Konsep Dasar Slow Productivity
    • Slow productivity bukan berarti bekerja lambat, tapi fokus pada kualitas daripada kuantitas.
    • Cocok untuk knowledge worker seperti akademisi, solopreneur, freelancer.
    • Kritik terhadap pendekatan produktivitas industrial seperti Taylorisme.
  • Permasalahan Produktivitas Modern
    • Banyak orang terlihat sibuk tapi tidak menghasilkan output berkualitas (pseudo-productivity).
    • Produktivitas sering diukur berdasarkan “kesibukan” yang terlihat, bukan hasil nyata.
  • Tiga Prinsip Utama Slow Productivity
    1. Do Fewer Things:
      • Fokus pada pekerjaan yang berdampak besar.
      • Gunakan prinsip Pareto, batasi jumlah proyek dan tujuan harian.
    2. Work at a Natural Pace:
      • Hindari burnout, beri jeda antara proyek, rancang pekerjaan jangka panjang (five-year plan).
      • Gunakan pendekatan seasonality dan rutinitas untuk menjaga ritme alami.
    3. Obsess Over Quality:
      • Prioritaskan kualitas daripada kuantitas.
      • Habiskan uang (misal sewa tempat khusus, software, asisten) untuk mendukung produktivitas berkualitas.
  • Strategi Pendukung Slow Productivity
    • Autopilot Task: Buat rutinitas agar pekerjaan tidak memberatkan secara mental.
    • Synchronization: Gunakan komunikasi langsung dan jelas untuk efisiensi.
    • Avoid Task Engine: Hindari pekerjaan kecil tak berdampak.
    • Spend Money: Investasi pada alat bantu agar fokus pada pekerjaan utama.
    • Pull/Push Workflow: Manajemen tugas berbasis backlog dan transparansi jadwal.
    • Environment Matching: Sesuaikan tempat kerja dengan jenis pekerjaan (contoh: penulis kerja di hotel bertema).
    • Ritual dan Rutinitas: Mempermudah masuk ke mode kerja tanpa beban kognitif tinggi.
  • Insight Tambahan dari Diskusi
    • Penekanan untuk “enjoy the process”, seperti Richard Feynman yang produktif lewat hobi.
    • Benjamin Franklin menjadi contoh orang yang mengorbankan sebagian penghasilan untuk mendapatkan waktu berkualitas.
    • Diskusi tentang batas mengeluarkan uang demi produktivitas: perlu strategi agar pengeluaran membawa hasil nyata.
    • Tantangan implementasi bagi pengusaha yang lebih terbiasa dengan pendekatan cepat dan efisiensi jangka pendek.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #268: Building A Story Brand 2.0 | Mega Wulandari, Ari Eko P & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=kjZ3L9zJxSQ Topik: Pengantar dan Latar Diskusi Pertemuan Breed ke-268 dengan reviewer Mbak Megah dan komentator Mas Ari. Komunitas banyak membahas buku bisnis, namun juga merambah personal...

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...