
Ringkasan Diskusi Buku The Mythical Man-Month
1. Latar Belakang Acara
- Acara Breed ke-187 awalnya akan membahas buku Human Factor in Project Management, namun diganti karena narasumber utama berhalangan.
- Buku pengganti adalah The Mythical Man-Month (Fred Brooks, 1975), yang membahas tantangan dalam manajemen proyek perangkat lunak.
- Moderator: Gatot Widayanto
- Narasumber: Mang Rois (pro-Agile) dan Bro Emil (pro-PMP)
2. Gagasan Inti Buku Menurut Diskusi
- Pengembangan software itu unik, tidak bisa dikelola seperti proyek fisik karena:
- Kompleksitasnya tinggi
- Tidak berwujud (intangible)
- Perubahannya dinamis
- Software lebih mirip seperti “mimpi” daripada “misi”, sehingga pendekatan manajemennya harus berbeda.
3. Teori “Menambah Orang = Memperlama Proyek”
- Dibahas dalam konteks hukum Brooks:
- Menambah orang ke proyek yang terlambat justru memperlambat karena:
- Komunikasi menjadi semakin rumit (kompleksitas = n(n-1)/2)
- Beban integrasi meningkat
- Orang baru butuh waktu belajar
- Menambah orang ke proyek yang terlambat justru memperlambat karena:
- Idealnya satu tim software hanya berisi sekitar 5 orang. Jika lebih, risiko proyek “meledak” meningkat drastis.
4. Masalah Integrasi Software
- Disebut oleh Gatot: seringkali proyek software gagal bukan karena coding-nya, tapi karena bagian-bagiannya tidak terintegrasi dengan baik.
- Ini adalah salah satu highlight dari buku Brooks: “Build one to throw away” — karena software pertama biasanya gagal dalam integrasi.
5. Budaya Estimasi Waktu yang Salah
- Developer cenderung terlalu optimis.
- Kesalahan umum: memberikan estimasi waktu tunggal (misal: “4 hari”).
- Solusi dari diskusi:
- Gunakan estimasi 2 atau 3 titik: worst case, best case, most likely
- Tanpa itu, manajemen proyek rawan gagal.
6. Permasalahan Stakeholder
- Banyak proyek gagal karena:
- Stakeholder utama tidak dilibatkan penuh
- Tanda tangan hanya dari atasan, bukan seluruh pihak yang terdampak (bahkan user akhir seperti satpam pun penting jika akan memakai sistem)
7. Perbandingan Agile dan PMP
- PMP cocok untuk proyek fisik yang memiliki hasil nyata dan terstruktur (misi).
- Agile cocok untuk proyek yang fleksibel dan iteratif seperti software (mimpi).
- Brooks menunjukkan bahwa metode klasik gagal di dunia software karena asumsinya tidak berlaku.
8. Kesimpulan Diskusi
- The Mythical Man-Month sangat relevan untuk memahami realita proyek software.
- Kesalahan paling umum dalam proyek software:
- Terlalu optimis dalam estimasi
- Tim terlalu besar
- Kurangnya komunikasi intensif
- Integrasi sistem diabaikan
- PMP dan Agile sebaiknya tidak saling menegasikan, melainkan bisa dikombinasikan secara bijak tergantung konteks proyek.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya agar tidak salah.
-AI-