
Topik: Diskusi Buku “Ikigai” dalam Forum Breed ke-170
Poin-poin:
- Pembukaan dan Profil Reviewer:
- Diskusi membahas buku “Ikigai” oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles.
- Reviewer: Pak Iwan Kusworo, praktisi IT dan pembaca aktif.
- Guest: Prof. Agus, peneliti senior BRIN dengan latar belakang pendidikan di Jepang.
- Ikigai dan Relevansinya:
- Ikigai berarti “alasan untuk hidup” atau “kebahagiaan karena tetap sibuk”.
- Digambarkan melalui irisan antara hal yang disukai, yang dikuasai, yang dibutuhkan dunia, dan yang bisa menghasilkan uang.
- Kondisi flow dianggap penting: fokus penuh dalam aktivitas hingga waktu terasa cepat berlalu.
- Kisah dari Okinawa:
- Okinawa sebagai salah satu Blue Zones—wilayah dengan penduduk berumur panjang dan sehat.
- Budaya lokal seperti prinsip “Ichariba chode” (anggap semua orang sebagai saudara).
- Pola makan sederhana, banyak sayur, ikan, piring kecil, dan berhenti makan sebelum kenyang.
- 10 Aturan Ikigai:
- Tetap aktif, jangan pensiun total.
- Lakukan segalanya perlahan.
- Jangan makan sampai kenyang penuh.
- Dikelilingi teman-teman baik.
- Jaga kebugaran untuk ulang tahun berikutnya.
- Tersenyum.
- Terhubung dengan alam.
- Bersyukur.
- Hidup di saat ini.
- Ikuti ikigai-mu.
- Refleksi dan Integrasi Lokal:
- Prof. Agus menjelaskan filosofi kanji “Ikigai”.
- Hubungan dengan konsep Islam tentang keseimbangan hidup (Tawazun) dan kebermanfaatan sosial.
- Perbandingan budaya Jepang dan nilai-nilai lokal, termasuk contoh dari Jogja.
- Diskusi bahwa umur panjang bukan semata genetika, tapi juga gaya hidup, lingkungan, dan makna hidup.
- Diskusi Lanjutan:
- Pertanyaan mengenai perbedaan Okinawa dengan kota lain di Jepang.
- Apakah karakter Okinawa bisa diadaptasi di tempat lain seperti Bekasi.
- Penutup dari Prof. Agus menekankan bahwa ikigai harus selaras dengan manfaat untuk orang lain.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-