BREED #147: Disruption by Design | Imam Dermawan, Deni Yulian & Fariz A Hamid

Topik: Diskusi Buku “Disruption by Design” oleh Gihan Perera (BRID 147)

Poin-poin:

  • Struktur Buku & Isi Utama:
    • Buku terdiri dari 9 bab dan dibagi menjadi 3 bagian besar: foresight (melihat masa depan), talent (potensi individu), dan action (eksekusi).
    • Fokus utama adalah mendorong perubahan dari dalam diri dan organisasi sebelum terdistrupsi oleh pihak eksternal.
    • Konsep utama: agile, inovatif, dan berani memulai disrupsi dari diri sendiri.
  • Prinsip Disrupsi Personal dan Organisasi:
    • Pemimpin ideal diibaratkan seperti alpukat: keras dalam hasil, lembut dalam hubungan dengan tim.
    • Adaptasi penting terhadap perubahan zaman yang menuntut proses cepat, langsung, dan hemat biaya.
    • Mindset penting: open up (membuka diri terhadap ide), scan wide (melihat peluang luas), step up (penguatan pribadi), dan keep going (konsistensi eksekusi).
  • Contoh Pivot dan Adaptasi:
    • Selama pandemi, banyak perusahaan melakukan pivot (misalnya Singapore Airlines beralih ke layanan katering).
    • Teknologi dan AI menjadi alat kunci inovasi (seperti bedah virtual, pelatihan dengan AI, energi terbarukan).
  • Inovasi dalam Mengelola Tim:
    • Perusahaan perlu membangun tempat kerja yang membebaskan karyawan menemukan kekuatan unik mereka.
    • Hindari aturan kaku dan bangun lingkungan dengan psychological safety agar inovasi tumbuh.
    • Pentingnya keberagaman latar belakang untuk menghasilkan pemikiran kreatif dan solusi inovatif.
  • Hubungan dengan Pelanggan:
    • Dengarkan kebutuhan pelanggan untuk menemukan akar masalah (contoh: masalah parkir di Boston Symphony).
    • Co-creation: melibatkan pelanggan dalam pengembangan produk (contoh IKEA, Coca-Cola).
    • Pelanggan kini semakin expert, penting bagi organisasi untuk memanfaatkan feedback mereka sebagai sumber ide.
  • Ulasan Tambahan dari Denny Julian:
    • Buku ini lebih menekankan pada “disruption of self” dibandingkan disrupsi pasar seperti yang umum dipahami.
    • Menekankan bahwa inovasi berarti keluar dari zona nyaman dan mendisrupsi diri untuk bisa menciptakan perubahan.
    • Denny juga menjelaskan teori asli Disruptive Innovation oleh Clayton Christensen yang sering disalahartikan, termasuk syarat-syaratnya: affordable, accessible, dan bisa menjangkau pasar luas.
    • Tidak semua teknologi baru atau startup itu disruptif menurut definisi asli teori ini.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #253: The Six Disciplines of Strategic Thinking | BREED Team

https://www.youtube.com/watch?v=wFHzRRPynIU Topik: Diskusi Buku "Six Disciplines of Strategic Thinking" karya Michael D. Watkins Poin-poin: Fokus buku pada pentingnya kemampuan berpikir strategis di lingkungan yang kompleks, tidak...

BREED #254: Delivering Happiness | Titus Herdiawan, Devid Hardi & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=H7Nb2abEMoU Topik: Diskusi Buku "Delivering Happiness" oleh Tony Hsieh Profil Buku dan Penulis Buku ini menceritakan perjalanan hidup dan bisnis Tony Hsieh, dari masa kecil hingga...

Masih Perlukah Kuliah IT di Era AI? Ini Jawaban yang Harus Kamu Dengar Sebelum Pilih Jurusan (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat banyak calon mahasiswa mulai bertanya-tanya: Apakah masih penting kuliah di jurusan IT?Apalagi sekarang, berbagai pekerjaan sudah bisa dibantu bahkan...