BREED #127: Age of Discovery | Fuad A Herya I Otto B Hantoro & Imam Dermawan

Topik: Diskusi Buku “Age of Discovery” oleh Ian Goldin dan Chris Kutarna

Poin-poin:

  • Pertemuan ke-127 komunitas diskusi buku Breed, dibuka dengan kilas balik kegiatan sebelumnya termasuk pertemuan offline pertama di Bandung.
  • Buku yang dibahas kali ini adalah Age of Discovery, dibawakan oleh reviewer Uda Fuad Afiferia, mahasiswa S2 bidang Electrical Power Engineering di ITB.
  • Buku ini ditulis oleh Ian Goldin (ekonom dari Oxford) dan Chris Kutarna (latar belakang hubungan internasional), mengangkat tema “renaissance baru” (New Renaissance).
  • Pandemi COVID-19 dijadikan konteks pembuka, memperlihatkan bagaimana globalisasi mempercepat penyebaran virus dan sekaligus memungkinkan kolaborasi ilmiah global.
  • Pandemi juga menyorot isu proteksionisme, pertumbuhan teknologi, serta pengaruh terhadap demokrasi dan ekonomi global.
  • Buku membandingkan masa Renaissance abad 15–16 dengan abad 21, terutama dalam kemajuan teknologi, informasi, dan urbanisasi.
  • Kemajuan Renaissance dulu ditandai dengan penemuan mesin cetak, pelayaran Columbus, perubahan pandangan dunia (Copernicus), dan munculnya karya seni besar (misal Da Vinci).
  • Di era sekarang, terjadi ledakan informasi (internet, media sosial), urbanisasi besar-besaran, serta kesadaran terhadap keberlanjutan dan lingkungan.
  • Tantangan era ini: perubahan iklim, pandemi, ketimpangan sosial, eksploitasi sumber daya alam.
  • Solusi yang ditawarkan Godin: reformasi pajak, penguatan jaring sosial (bukan UBI), perlindungan hak kekayaan intelektual, dan penyederhanaan regulasi.
  • Pak Otto memberikan kritik dan refleksi:
    • Meragukan bahwa zaman sekarang layak disebut “renaissance baru”.
    • Menurutnya nilai utama Renaissance adalah “humanitas”—kesadaran akan nilai luhur manusia, yang belum tentu tercermin di era sekarang.
    • Zaman sekarang justru ditandai dengan pencapaian besar manusia: menaklukkan pandemi, menurunnya perang besar, dan berkurangnya kelaparan.
    • Perlu ditekankan bahwa manusia sekarang mulai menyadari bahwa mereka bukan pusat alam semesta, dan pentingnya memperhatikan makhluk hidup lain dan planet ini.
  • Diskusi ditutup dengan tanggapan peserta lain yang menyoroti isu keberlanjutan dan kebijakan net-zero carbon Indonesia tahun 2060.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #254: Delivering Happiness | Titus Herdiawan, Devid Hardi & Rois Solihin

https://www.youtube.com/watch?v=H7Nb2abEMoU Topik: Diskusi Buku "Delivering Happiness" oleh Tony Hsieh Profil Buku dan Penulis Buku ini menceritakan perjalanan hidup dan bisnis Tony Hsieh, dari masa kecil hingga...

Masih Perlukah Kuliah IT di Era AI? Ini Jawaban yang Harus Kamu Dengar Sebelum Pilih Jurusan (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat banyak calon mahasiswa mulai bertanya-tanya: Apakah masih penting kuliah di jurusan IT?Apalagi sekarang, berbagai pekerjaan sudah bisa dibantu bahkan...

Apakah AI Akan Menggantikan Pekerjaan Kita? Ini Penjelasan Lengkapnya (dengan Pak Budi Rahardjo)

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan jumlah tenaga kerja besar. Banyak yang...