BREED #121: The Art of Thinking Clearly | Inayati Khaerennisaa, Aat Indrawati & Imam Dermawan

Topik: Diskusi Buku “The Art of Thinking Clearly” oleh Rolf Dobelli (Pertemuan ke-121 komunitas Breed)

Poin-poin:

  • Pembukaan & Pengantar:
    • Pertemuan ke-121 membahas buku “The Art of Thinking Clearly”.
    • Buku ini berisi 99 bab pendek mengenai berbagai bentuk kesalahan berpikir (cognitive bias).
    • Pembicara utama: Inayati Khairinisa, dosen psikologi, dan tamu kehormatan Ibu Ad Indrawati, konsultan senior Human Capital.
  • Profil Penulis Buku:
    • Rolf Dobelli adalah penulis dan pebisnis dari Swiss.
    • Meskipun bukan psikolog, Dobelli menulis berdasarkan pengalaman, eksperimen pribadi, dan riset ilmiah.
  • Karakteristik Buku:
    • Buku ini ringan, setiap bab hanya sekitar 2,5 halaman.
    • Disusun berdasarkan contoh nyata dan analogi yang mudah dipahami.
    • Ditulis untuk membantu pembaca mengenali dan menghindari bias dalam pengambilan keputusan.
  • Beberapa Cognitive Bias yang Dibahas:
    1. Swimmer’s Body Illusion: Menganggap hasil adalah penyebab; contohnya berpikir bahwa atlet berenang punya tubuh bagus karena olahraga, padahal bisa jadi karena faktor seleksi awal.
    2. Sunk Cost Fallacy: Enggan berhenti dari sesuatu karena sudah terlanjur investasi waktu/uang.
    3. Paradox of Choice: Semakin banyak pilihan membuat makin sulit dan tidak puas dalam memilih.
    4. Hyperbolic Discounting: Cenderung memilih imbalan kecil yang cepat dibandingkan yang besar tapi harus menunggu.
    5. News Illusion: Menganggap informasi berita penting padahal seringkali tidak berdampak signifikan terhadap hidup kita; analoginya seperti gula bagi tubuh—nikmat tapi merusak dalam jangka panjang.
  • Pesan dari Reviewer (Mbak Ina):
    • Buku ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
    • Disarankan untuk membaca langsung bukunya agar mendapat manfaat maksimal.
    • Buku ini menyambung dengan buku-buku lain yang sebelumnya telah dibahas seperti “Thinking, Fast and Slow” dan “Factfulness”.
  • Tanggapan Ibu Ad Indrawati:
    • Menekankan pentingnya mengenal diri dan memahami bahwa banyak keputusan kita dipengaruhi oleh faktor eksternal.
    • Ilusi kognitif muncul karena kendali hidup yang tidak berada pada diri sendiri (locus of control eksternal).
    • Pentingnya hidup dalam kesadaran penuh (mindfulness) untuk menghindari ilusi dan membuat keputusan lebih bijak.
    • Bias muncul dari residu masa lalu yang belum selesai; perlu refleksi dan pengenalan terhadap “unfinished business” pribadi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Synology DS223

Saya mencoba membuka dan photo isi dari synology ds223. Cuma ngga berani bongkar dalamnya. :)

BREED #248: To Engineer Is Human | Fuad A Herya, Budi Rahardjo & Imam Dermawan

https://www.youtube.com/watch?v=MXVtwVvsH-k Topik: Ringkasan Diskusi Buku "To Engineer is Human" oleh Henry Petroski Latar Belakang Buku Buku ini membahas hubungan antara rekayasa teknik dan kegagalan. Petroski menyoroti bagaimana...

BREED #247: Your Next Five Moves | Sofyandi Sedar, Yana Raharja & Dadan Ramdani

https://www.youtube.com/watch?v=cax7BoLLTrI Topik: Bedah Buku “Your Next 5 Moves” oleh Patrick Bet-David Pembukaan & Pengantar Acara dipandu oleh Dhanam Dhani sebagai moderator dalam forum diskusi komunitas Spirit/Breed. Buku...