BREED #107: Principles | Mico Wendy, Rizal B Prasetijo & Mega Wulandari

Topik: Diskusi Buku “Principles” oleh Ray Dalio (Pertemuan BRID ke-107)

Poin-poin:

  • Pembukaan & Latar Belakang
    • Diskusi rutin mingguan BRID membahas buku “Principles” oleh Ray Dalio.
    • Moderator malam itu: Megha Dewi Mulandari, seorang profesional di bidang konsultasi bisnis.
    • Reviewer utama: Miko Wendy, co-founder AnakBisa.com.
    • Komentator tamu: Rizalbe Prasetijo, eks-Managing Director JP Morgan Asia-Pacific.
  • Profil Ray Dalio & Buku Principles
    • Ray Dalio adalah pendiri Bridgewater Associates dan termasuk salah satu orang terkaya dunia.
    • Buku “Principles” terdiri dari tiga bagian: autobiografi, life principles, dan work principles.
    • Buku ini berisi 700 prinsip praktis yang dibagi menjadi lima prinsip utama untuk menjalani hidup.
  • Isi & Inti Buku (Life Principles)
    • Pentingnya memiliki prinsip dalam hidup dan berpikir realistis.
    • Membuat tujuan hidup, memahami realita, dan bertindak berdasarkan realita tersebut.
    • Pentingnya radical open-mindedness dan transparansi.
    • Belajar dari kesalahan dan refleksi diri: “pain + reflection = progress”.
    • Pentingnya memahami bahwa setiap orang punya kekuatan dan kelemahan yang berbeda.
    • Membuat keputusan berdasarkan data dan proses berpikir yang efektif.
    • Prinsip 80/20 dan pentingnya menyederhanakan kompleksitas tanpa menyederhanakan substansi.
  • Komentar dari Rizalbe Prasetijo
    • Ray Dalio adalah tokoh utama dalam aliran investasi kuantitatif, setara dengan tokoh seperti Warren Buffett (aliran fundamental).
    • Dalam manajemen organisasi, menyelesaikan masalah harus berdasarkan tujuan yang jelas, bukan hanya menyelesaikan permasalahan secara teknis.
    • Tiga syarat bekerja di Bridgewater: bagian dari tim untuk misi bersama, memiliki relasi yang baik, dan kompensasi finansial yang cukup.
    • Budaya kerja di Bridgewater sangat menjunjung tinggi prinsip dan kuantifikasi risiko.
  • Refleksi dan Tindak Lanjut
    • Moderator mencatat pentingnya menjadi pribadi yang hiperrealistis.
    • Ditekankan agar pembelajaran dari buku ini dijadikan aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti refleksi SWOT dan evaluasi tujuan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k Topik: Review Buku Prisoners of Geography oleh Tim Marshall Poin-poin: Acara rutin Breed ke-267 menampilkan Antonius Karyanto Carsono sebagai reviewer dan Dave Bargianshah (BRIN) sebagai...

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...

Frugal IoT: Teknologi Cerdas, Biaya Hemat, Manfaat Besar

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang paling cepat berkembang. Tak hanya untuk perusahaan besar, kini IoT...