BREED #102: Hooked | Deni Yulian, Fat’hah N Prawita & Imam Dermawan

Topik: Bedah Buku “Hooked” oleh Nir Eyal – Buku ke-102

Poin-poin:

  • Buku “Hooked” membahas cara menciptakan produk yang membentuk kebiasaan (habit-forming product), tidak hanya produk digital tapi juga produk fisik seperti permen Kopiko.
  • Penulis buku, Nir Eyal, lulusan MBA Stanford, berfokus pada gabungan antara teknologi, bisnis, dan psikologi perilaku.
  • Model utama dalam buku adalah “Hook Model” yang terdiri dari empat tahap: Trigger (pemicu), Action (tindakan), Variable Reward (hadiah), dan Investment (investasi pengguna).
  • Produk yang berhasil menciptakan kebiasaan mampu meningkatkan retensi pengguna, fleksibilitas harga, pertumbuhan cepat (viral), dan keunggulan kompetitif.
  • Contoh penerapan: keyboard QWERTY, Gojek, media sosial, hingga Kopiko yang menyesuaikan dengan perilaku konsumsi kopi masyarakat Indonesia.
  • Perbedaan produk vitamin vs painkiller: produk habit-forming awalnya berupa “vitamin” (nice to have) lalu berkembang menjadi kebutuhan (itch reliever/painkiller).
  • Trigger dibagi dua: internal (emosi, kebosanan) dan eksternal (notifikasi, iklan). Internal trigger lebih kuat untuk membentuk kebiasaan.
  • Action efektif terjadi bila ada motivasi, kemampuan, dan trigger yang jelas.
  • Contoh motivasi pengguna: desire for pleasure, hope, dan social acceptance.
  • Strategi meningkatkan penggunaan: kemudahan penggunaan, efek kelangkaan (scarcity), efek framing, efek progres (progress bar), dan efek anchoring (harga semu).
  • Reward dibagi menjadi tiga: dari komunitas (tribe), dari pencarian (hunt), dan dari diri sendiri (self).
  • Investasi pengguna seperti waktu, usaha, dan uang akan mendorong loyalitas dan retensi.
  • Studi kasus: Pinterest, LinkedIn, dan Quora dibandingkan efektivitas habit-forming-nya.
  • Reviewer Mas Denny Julian menekankan bahwa produk yang membentuk kebiasaan mengurangi biaya promosi.
  • Reviewer kedua, Mas Fatah Nurprawita, membagikan pengalamannya membangun sistem e-learning sejak 2018 yang kemudian terbukti bermanfaat saat pandemi, menunjukkan pentingnya pemahaman dan penerapan model habit-forming bahkan dalam produk B2B dan institusi pendidikan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #272: The Corporation in The 21st Century | GWidayanto, Jaha Nababan, Ningky M & Deni Yulian

https://www.youtube.com/watch?v=cPs_YYZDBFM Topik: Diskusi Buku “The Corporation in the 21st Century” – Breed #272 1. Latar Belakang Diskusi Breed telah membahas ratusan buku lintas topik, dari strategi,...

BREED #271: The Hard Thing About Hard Things | Army Alghifari & Alan Perdana

https://www.youtube.com/watch?v=z8Do7wHvMCE Topik: Pembukaan dan Pengantar Diskusi Penjelasan tentang komunitas Breed sebagai tempat membaca dan ngobrol buku bersama. Fokus Breed bukan hanya memahami isi buku, tetapi menguji...

Belajar Sains Lebih Interaktif dengan Fitur Dynamic View di Gemini

https://www.youtube.com/watch?v=rR-Zy9HE8TA Perkembangan teknologi AI terus menghadirkan cara baru untuk belajar, dan salah satu inovasi menarik yang saya coba baru-baru ini adalah fitur Dynamic View...