
Topik: Bedah Buku ke-78 – The Future We Choose
Poin-poin:
- Acara ini merupakan bagian dari seri bedah buku yang telah dilakukan sejak Agustus 2020 dan kini memasuki sesi ke-78.
- Buku The Future We Choose dibedah dalam konteks perubahan iklim global dan relevansinya dengan kondisi Indonesia.
- Penulis buku, Christiana Figueres dan Tom Rivett-Carnac, adalah tokoh penting dalam Paris Agreement, dan buku ini menawarkan dua skenario masa depan: satu penuh ancaman, satu penuh harapan.
- Konsep utama buku:
- Stubborn Optimism – optimisme yang gigih untuk mendorong perubahan nyata.
- Endless Abundance – keyakinan bahwa masa depan bukanlah permainan zero-sum.
- Radical Regeneration – menghidupkan kembali sistem secara mendasar.
- Aksi diperlukan sekarang, termasuk perubahan pola pikir dan gaya hidup pribadi: mengurangi jejak karbon, konsumsi berkelanjutan, dan efisiensi energi.
- Indonesia menghadapi tantangan besar karena ketergantungan pada batu bara, tetapi juga memiliki peluang melalui kebijakan energi terbarukan dan teknologi seperti CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage).
- Pentingnya kolaborasi lintas sektor (pemerintah, swasta, NGO) untuk menciptakan solusi yang tidak mengorbankan satu pihak.
- Perspektif anak muda sangat ditonjolkan sebagai pemimpin masa kini, bukan hanya masa depan.
- Para pembicara muda menyoroti pentingnya:
- Gaya hidup minimalis dan efisien energi.
- Perubahan sistemik melalui kesadaran individu.
- Kolaborasi sebagai elemen tambahan dari aksi iklim.
- Transisi tenaga kerja dan investasi sebagai bagian dari keadilan iklim.
- Pentingnya aksi kecil dari individu untuk dampak kolektif yang besar.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-