
Topik: Diskusi Buku “The New Digital Age” oleh Eric Schmidt dan Jared Cohen
Poin-poin:
- Buku ini membahas transformasi dunia melalui konektivitas digital dengan tiga fokus utama: people, nations, dan business.
- People: Konektivitas membuka peluang luas bagi individu dengan keahlian khusus untuk membentuk masa depan mereka. Perubahan ini menekankan pentingnya identitas digital, keterampilan, dan peluang ekonomi.
- Nations: Negara menghadapi tantangan dalam mengatur informasi di era digital. Tiga model kontrol negara terhadap internet dibahas:
- Model tertutup seperti China.
- Model semi-terbuka seperti Turki.
- Model terbuka berbasis budaya seperti Jerman dan Korea Selatan.
- Business: Bisnis masa depan akan menggabungkan dunia fisik dan digital. Digital empowerment memungkinkan siapa saja memulai usaha. Contohnya, toko fisik masih digunakan sebagai validasi kehadiran meski penjualan dilakukan secara online.
- Blockchain tidak dibahas secara mendalam dalam buku, diduga karena sifat desentralisasinya yang bertentangan dengan model data tersentralisasi seperti milik Google.
- Identitas digital dianggap sangat penting. Apa yang diunggah di internet tidak bisa benar-benar dihapus. Identitas menjadi aset berharga yang harus dijaga.
- Indonesia mulai mengadopsi tanda tangan digital yang diverifikasi Dukcapil, untuk memastikan keamanan identitas secara legal.
- Pentingnya pendidikan mengenai privasi dan keamanan siber mulai melebihi sex education di dunia barat.
- Filtering konten di Indonesia dilakukan oleh Kominfo, sedangkan keamanan siber berada di bawah BSSN.
- Starlink oleh Elon Musk bukan internet versi baru, tetapi alternatif ISP dengan teknologi satelit LEO (Low Earth Orbit) yang menawarkan akses cepat lintas wilayah.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-