BREED #270: Business Adventures | Sofyandi Sedar, Budi Rahardjo & Rois Solihin

Topik: Pembukaan Acara & Pengantar BREED

  • Pertemuan BREED ke-270 dimulai dengan pengantar dari moderator, termasuk alasan keterlambatan dan perkenalan peserta.
  • BREED dijelaskan sebagai komunitas reviewer buku dengan berbagai kategori seperti strategi, marketing, leadership, entrepreneurship, technology innovation, dan lainnya.
  • Sudah banyak buku yang direview dalam perjalanan komunitas ini.
  • Agenda pertemuan: pembukaan, review buku Business Adventures, komentar guest, diskusi, dan closing.

Topik: Perkenalan Reviewer & Guest

  • Reviewer: Mas Yandi, profesional di bidang strategic planning dengan latar belakang MBA dan pengalaman luas dalam bisnis dan teknologi.
  • Guest: Pak Budi Rahardjo, dosen ITB, pakar security, rocker, dan serial technopreneur yang pernah membangun banyak perusahaan berbasis teknologi.

Topik: Pengantar Buku Business Adventures – John Brooks

  • Buku ini bukan buku manajemen yang memberi daftar langkah, tetapi kumpulan cerita (12 business tales) berbasis kejadian nyata di dunia bisnis era 1960-an.
  • Bill Gates dan Warren Buffett menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi favorit karena sifatnya yang timeless.
  • Fokus buku: manusia, keputusan, leadership, etika, komunikasi, budaya organisasi, inovasi, dan dinamika pasar.

Topik: Isi & Pelajaran dari 12 Kisah dalam Buku

  • Fluctuation: Kisah kepanikan pasar saham—harga jatuh beberapa hari dan kembali pulih; menunjukkan bahwa pasar sangat dipengaruhi psikologi massa.
  • Edsel (Ford): Kegagalan produk besar akibat salah membaca perubahan selera pasar, hype berlebihan, masalah kualitas, keputusan yang tak berdasarkan riset.
  • Federal Income Tax: Perjalanan perubahan aturan pajak dan pentingnya transparansi serta public trust.
  • Texas Gulf Sulphur: Kasus insider trading yang membentuk preseden hukum penting tentang kewajiban informasi publik.
  • Xerox: Keberhasilan inovasi (xerography), budaya inovatif, perjalanan menjadi perusahaan besar, dan dampak besarnya terhadap industri.
  • Making the Customer Whole: Contoh krisis perusahaan yang harus ditangani untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
  • GE & Etika Organisasi: Ketidaksingkronan antara aturan resmi dan praktik di lapangan terkait price fixing.
  • The Last Great Corner: Spekulasi pasar, short selling, manipulasi harga, dan intervensi lembaga bursa—mirip kasus GameStop modern.
  • Career Transition: Kisah David Lilienthal tentang etika dan perubahan nilai saat berpindah sektor.
  • Shareholder Relations: Pentingnya komunikasi dengan pemegang saham dalam RUPS dan pembentukan persepsi publik.
  • One Free Bite: Konflik terkait hak kekayaan intelektual dan batas inovasi vs imitasi.
  • Defense of Sterling: Upaya Inggris menjaga stabilitas mata uang di tengah tekanan global.

Topik: Kesimpulan Reviewer

  • Faktor paling penting dalam bisnis adalah manusia—terutama kemampuan mengambil keputusan.
  • Komunikasi yang buruk dapat merusak keputusan strategis (contoh: Edsel).
  • Etika, akuntabilitas, dan leadership adalah fondasi bisnis yang sehat.
  • Pentingnya critical thinking, humility, dan pemahaman konteks sebelum memutuskan.
  • Di era AI, manusia tetap memegang kendali atas keputusan dan akuntabilitas.
  • Narasi dalam buku menunjukkan bahwa kompleksitas bisnis selalu melibatkan unsur manusia.

Topik: Komentar & Perspektif Pak Budi Rahardjo

  • Pak Budi berbagi kisah tentang istilah “serial technopreneur”—karena banyak mendirikan perusahaan dan banyak juga yang gagal; kegagalan dianggap bagian alami dari proses.
  • Menilai buku ini cukup berat karena banyak berkaitan dengan dunia Wall Street dan paragraf-paragraf panjang.
  • Menyebut bahwa buku ini menarik, tetapi akan lebih baik jika ditulis ulang dengan gaya penulis modern (misalnya Michael Lewis).
  • Menyoroti cerita Xerox: inovatif tetapi gagal memonetisasi banyak temuan (GUI, mouse, ethernet, dan lain-lain).
  • Membandingkan kegagalan Edsel dengan keberhasilan Steve Jobs yang justru percaya bahwa “pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan”—menunjukkan bahwa intuisi kadang bisa benar, tapi juga berisiko.
  • Menekankan bahwa bisnis memang sebuah adventure: penuh ketidakpastian, ada keberhasilan, ada kegagalan.
  • Menganggap buku ini kuat sebagai kumpulan pelajaran lintas zaman, meskipun konteks modern mungkin memerlukan pembaruan.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Belajar Sains Lebih Interaktif dengan Fitur Dynamic View di Gemini

https://www.youtube.com/watch?v=rR-Zy9HE8TA Perkembangan teknologi AI terus menghadirkan cara baru untuk belajar, dan salah satu inovasi menarik yang saya coba baru-baru ini adalah fitur Dynamic View...

Mengenal Google Notebook LM: Cara Baru Belajar, Menganalisis, dan Membuat Infografis Secara Otomatis

https://www.youtube.com/watch?v=J-ARir0-Z1k Google menghadirkan inovasi baru melalui Notebook LM, sebuah alat berbasis AI yang dirancang untuk membantu pengguna mengumpulkan informasi, mempelajari topik tertentu, serta menghasilkan...

BREED #269: Against Progress | Andi Kuncoro, Akbar Nurdin & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=sf8mY6G62WA Topik: Latar belakang pembicara dan konteks pemilihan buku Pengalaman sebagai aktivis serikat buruh dan keterlibatan dalam isu-isu sosial. Direkomendasikan membaca buku oleh komunitas BRIT. Memilih buku...