A: BREED #263: Buying Opportunity of a Lifetime | Sofyandi Sedar, Deni Yulian & Titus Herdiawan

Topik: Review Buku “Buying Opportunity of a Lifetime” oleh Juliardy Sunendar (Breed #263)

Pembukaan dan Profil Reviewer

  • Moderator: Titus membuka acara dan memperkenalkan reviewer Sofian Desindar serta guest Denny Julian.
  • Buku yang dibahas: Buying Opportunity of a Lifetime karya Juliardy Sunendar, seorang value investor senior Indonesia.
  • Sofian memiliki latar belakang di bidang strategi bisnis dan transformasi digital; Denny Julian adalah CTO Labs247 dengan minat pada AI dan investasi.

Isi Buku dan Latar Belakang Penulis

  • Buku merupakan kumpulan catatan Juliardy selama pandemi Covid-19 (2020), menggambarkan analisis, prediksi, dan refleksi terhadap pasar modal.
  • Juliardy dikenal sebagai investor pasif yang berpengalaman sejak 1990-an; pernah menjabat di sektor keuangan dan mendirikan bank sebelum fokus penuh menjadi investor.
  • Ia juga menulis buku Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal dan Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan.

Konsep Utama Buku

  • “Buying Opportunity of a Lifetime” menggambarkan tiga momen emas dalam sejarah investasi:
    1. Krisis dotcom bubble (2001)
    2. Krisis keuangan global (2008)
    3. Pandemi Covid-19 (2020)
  • Buku menekankan pentingnya kesabaran, kesiapan, dan pandangan jangka panjang saat pasar tertekan.
  • Koreksi pasar biasanya berlangsung singkat (sekitar 15 bulan), lalu pulih.
  • Juliardy menekankan bahwa “ketakutan dan keserakahan” adalah siklus alami pasar, dan investor sejati justru tenang di tengah keduanya.

Pelajaran Penting dari Buku

  • Kesempatan datang bagi investor yang sabar dan siap.
  • Investor sebaiknya fokus pada faktor pasti seperti kebijakan bank sentral, bukan pada ketidakpastian pasar.
  • Obligasi menjadi aset aman ketika pasar saham tertekan.
  • Volatilitas tinggi (seperti pada indeks VIX saat Covid) menunjukkan kepanikan pasar, tetapi juga peluang.
  • Mindset jangka panjang lebih menguntungkan; contoh Warren Buffett yang memegang saham Coca-Cola puluhan tahun.

Indikator dan Strategi Investasi

  • Buffett Indicator: Rasio Market Cap terhadap GDP digunakan untuk menilai valuasi pasar.
  • Indonesia saat Covid memiliki rasio 33%, masih undervalued; kini sudah di atas 60%, menunjukkan fase greed.
  • Investor perlu mencari “pemenang” pasca krisis — perusahaan dengan fundamental kuat, efisiensi tinggi, dan strategi ekspansi progresif seperti Target di AS.
  • Kriteria pemenang: efisiensi, promosi aktif, belanja modal saat krisis, dan pertumbuhan penjualan minimal 10%.

Pesan Kunci

  • Investasi bukan hanya soal mencari keuntungan, tapi memahami psikologi pasar.
  • Jangan FOMO (takut tertinggal); hindari membeli di puncak euforia.
  • Belajar dari kasus Newton di South Sea Bubble: bahkan ilmuwan pun bisa kalah karena keserakahan.
  • “I can calculate the movement of stars, but not the madness of men.” — kutipan yang menggambarkan sifat tidak rasional pasar.

Pandangan Guest (Denny Julian)

  • Buku Juliardy mudah dipahami dan sangat baik bagi pemula yang ingin belajar value investing.
  • Denny menyoroti pentingnya behavioral economics — emosi, bukan logika, yang sering menggerakkan pasar.
  • Menekankan perbedaan antara investor sejati (berbasis fundamental) dengan spekulan dan trader.
  • Mengingatkan pentingnya efek compounding (bunga berbunga) dan horizon waktu panjang untuk membangun kekayaan melalui investasi yang disiplin.

Kesimpulan

  • Krisis selalu menghadirkan peluang bagi investor yang berpikir rasional, sabar, dan siap.
  • Prinsip utama: jangan takut, jangan serakah, dan jangan ikut-ikutan tren pasar.
  • Investasi jangka panjang dengan disiplin dan pemahaman fundamental akan menghasilkan pertumbuhan eksponensial.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Just test

Browser Anda tidak mendukung tag video.

BREED #262: Battlefield of the Mind | Rois Solihin, Addy Kurnia & Fuad A Herya

https://www.youtube.com/watch?v=SVH1It1gU2I Topik: Pembukaan dan Pengantar Diskusi Breed ke-262 dibuka dengan perkenalan peserta. Penjelasan bahwa kegiatan rutin ini membahas berbagai buku, terutama terkait bisnis, leadership, entrepreneurship, teknologi,...

BREED #261: Buy Back Your Time | Septian Pamungkas, Joe Lian Min & Gilang Tresna PA

https://www.youtube.com/watch?v=OKEkSW_eAAA Topik: Pembukaan dan Agenda Acara Bedah buku Breed ke-261 membahas buku Buy Back Your Time karya Dan Martel. Reviewer: Septian Pamungkas, Guest: Jolian Min. Agenda: pembukaan,...