
Topik: Diskusi Buku “The Body Keeps the Score” oleh Bessel van der Kolk
- Pertemuan BRID ke-111 berlangsung dengan semangat penuh antusias, dihadiri oleh peserta lama dan baru.
- Buku yang dibahas adalah The Body Keeps the Score, berfokus pada dampak trauma terhadap tubuh dan pikiran.
- Moderator acara adalah Mas Ari Eko, seorang entrepreneur digital marketing dengan latar belakang pendidikan teknik informatika dan MBA.
- Reviewer utama, Mas Nugi, memperkenalkan tiga “misteri” utama dalam buku:
- Makna “score” dalam konteks trauma.
- Apakah ada orang yang tidak pernah mengalami trauma.
- Apakah trauma harus atau bisa disembuhkan.
- Buku menyatakan bahwa trauma meninggalkan “jejak” di otak, dan tubuh menyimpan memori trauma melalui reaksi fisik maupun emosional (psikosomatis).
- Trauma tidak selalu perlu disembuhkan; bagi sebagian orang, seperti veteran perang, trauma bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap masa lalu.
- Ingatan dianggap sebagai proses dialektis antara tubuh dan peristiwa, bukan sekadar gudang informasi.
- Persepsi dan narasi menjadi penting dalam memahami trauma, termasuk kemampuan otak dalam mengizinkan cerita untuk dibentuk dan diubah.
- Dalam konteks neuroscience, hubungan kita dengan orang lain memengaruhi struktur otak dan persepsi kita terhadap dunia.
- Buku ini menantang pembaca untuk tidak hanya memahami trauma sebagai gangguan, tetapi juga sebagai bagian dari identitas yang bisa membentuk keberanian, kasih, dan refleksi diri.
- Salah satu poin utama buku: setelah trauma, persepsi kita terhadap dunia berubah secara permanen.
- Diskusi juga menyinggung peran budaya, tubuh, dan konteks sosial dalam mempersepsi dan menginternalisasi trauma.
Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Intelligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-