Bedah Buku Bisnis #40: Rehumanizing Leadership | Tonny Warsono, Inayati Khaerinnisaa, G Widayanto

Topik: Bedah Buku “Rehumanizing Leadership” (Seri ke-40 Meda Buku Bisnis)

Pengenalan dan Latar Belakang:

  • Acara ini merupakan bagian dari seri ke-40 kegiatan rutin Meda Buku Bisnis.
  • Buku yang dibedah berjudul Rehumanizing Leadership, dibawakan oleh Gatot Widayanto.
  • Turut hadir dan berbagi pengalaman adalah Toni Warsono, eks Direktur Human Capital PT Wijaya Karya.

Isi Utama Buku dan Refleksi:

  • Buku menyoroti pentingnya mengembalikan “makna” dalam bisnis, yang hilang karena obsesi terhadap target dan pencapaian.
  • Dua elemen utama yang ditekankan:
    1. Tujuan (Purpose): Alasan mendasar sebuah organisasi atau bisnis eksis.
    2. Empati (Empathy): Kepedulian tulus terhadap manusia dalam organisasi, bukan sekadar alat mencapai tujuan.

Poin-poin Kunci:

  1. Resultan Dua Gaya: Buku menggambarkan kepemimpinan sebagai perpaduan antara orientasi pada tujuan dan empati terhadap orang.
  2. Empati Bukan Naluri: Empati bukan hanya reaksi emosional naluriah, tetapi tindakan sadar dan konsisten.
  3. Makna sebagai Hasil: Ketika tujuan dan empati seimbang, hasilnya adalah “makna” yang dalam bagi organisasi dan individu.
  4. Krisis Makna Modern:
    • Dipicu oleh kompleksitas, disrupsi teknologi, dan ekspektasi generasi milenial.
    • Institusi mulai kehilangan kepercayaan publik.
  5. Tuntutan Generasi Milenial:
    • Ingin bekerja di organisasi yang mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka.
    • Tidak sekadar mengejar uang, tetapi mencari makna dan nilai dalam pekerjaan.

Implikasi Praktis:

  • Leadership perlu lebih manusiawi dalam menyikapi perubahan dan teknologi.
  • Tujuan dan empati harus hadir lebih dulu sebelum bicara strategi.
  • Mengembangkan organisasi harus dimulai dari mendalami why (mengapa organisasi itu ada), bukan hanya how (bagaimana mencapai target).

Pendekatan Pribadi dan Kontribusi:

  • Diperkenalkan konsep Purpose besar (T-Besar) dan kontribusi harian (T-Kecil).
  • Tujuan hidup tidak cukup hanya menjadi cita-cita besar, namun perlu diwujudkan dalam kontribusi nyata.

Framework 4C dari Buku:

  1. Context
  2. Capability
  3. Customer
  4. Caring
  • Digunakan untuk menerjemahkan konsep tujuan dan empati dalam strategi praktis organisasi.

Praktik Nyata (oleh Toni Warsono):

  • Pengalaman mengubah paradigma HR dari “resource” menjadi “capital”.
  • Pentingnya menghargai manusia dalam sistem organisasi, misalnya dalam pengelolaan penugasan atau kunjungan proyek luar negeri.
  • Inisiatif memanusiakan kembali relasi kerja dan pengembangan SDM sebagai bentuk rehumanizing leadership.

Kesimpulan:

  • Kepemimpinan masa depan adalah kepemimpinan yang mengutamakan makna melalui keseimbangan antara tujuan dan empati.
  • Bisnis dan organisasi perlu lebih manusiawi, terlebih di era AI dan disrupsi teknologi.

Catatan: ringkasan ini dibuat oleh AI (Artificial Inteligence), kesalahan bisa terjadi. Silahkan nonton video aslinya (lengkap) agar tidak salah.
-AI-

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

BREED #267: Prisoners of Geography | Antonius KK, Defbry Margiansyah & Titus Herdiawan

https://www.youtube.com/watch?v=u0LFa8fOw-k

Ferry Felani: Dari Luka Batin Menuju Panggilan Hidup dan Gaya Hidup Membaca

Kadang, perjalanan menuju panggilan hidup tidak selalu dimulai dari kenyamanan. Bagi Ferry Felani, seorang gembala sidang yang telah melayani lebih dari 20 tahun, perjalanan...

Frugal IoT: Teknologi Cerdas, Biaya Hemat, Manfaat Besar

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang paling cepat berkembang. Tak hanya untuk perusahaan besar, kini IoT...